BEM FIP UNY PEDULI KEKERINGAN DI GUNUNGKIDUL
Sudah beberapa bulan ini kita memasuki musim kemarau, beberapa daerah di tanah air tentu saja ada yang mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.
Sudah beberapa bulan ini kita memasuki musim kemarau, beberapa daerah di tanah air tentu saja ada yang mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.
Jumat (14/8) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY mengadakan Sidang Senat Terbuka Upacara Dies Natalis ke-70 yang diisi dengan Laporan Tahunan Dekan dan Orasi Ilmiah. Orasi ilmiah di isi oleh Direktur Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Samto, M. Pd. Tajuk orasi yang disampaikan berkaitan Pembelajaran Era Pandemi Covid 19: Momentum Perubahan Paradigma Pendidikan. Wabah pandemi covid-19 membawa dampak terhadap akselerasi adaptasi teknologi digital di dunia pendidikan.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (BEM) FIP UNY mengadakan layanan konsultasi online atau konseling sebaya dengan bekerjasama dengan Laboratorium Bimbingan Konseling (BK) FIP.
Ketua BEM FIP Satria Yudistira menjelaskan bahwa konseling tersebut akan dilakukan oleh mahasiswa BK yang sudah terverifikasi dan mendapatkan pelatihan dari konselor profesional. "Mahasiswa yang akan jadi konselor dalam sesi konseling sebaya adalah mahasiswa yang sudah mengikuti mata kuliah mikro konseling," tambah Satria Yudistira, ketika dihubungi melalui Whatsapp.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (BEM) FIP UNY menggelar agenda dengan tajuk “Dua Jam Lebih Dekat Bersama Dekanat” pada Rabu (4/3/2020) di Pendopo FIP UNY. Forum tersebut diadakan dalam rangka penyampaian saran kepada pihak dekanat, terkait beberapa hal yang menyangkut sarana dan prasarana di FIP UNY.
Dalam pernyataannya, Ketua BEM FIP Satria Yudistira menjelaskan bahwa semua saran telah ditampung dalam Pakta Integritas, yang mana telah disepakati bersama oleh ormawa-ormawa di FIP.
Permasalahan pembelajaran PPKn bagi guru idealnya menyentuh kognitif, afektif, psikomotor. Namun selama ini pembelajaran belum menarik dan menyenangkan sehingga kurang membangun motivasi peserta didik. Bagi siswa sendiri PPKn dianggap remeh karena monoton dan membosankan sekaligus bukan materi ujian nasional. Masyarakat juga menganggap sebagai pelajaran mudah dan guru hanya banyak menerangkan. Untuk itu perlu mengatur strategi pembelajaran PPKn melalui upaya peningkatan semangat belajar yang sesuai dengan Generasi Z.
Kegiatan ekstrakurikuler Jurusan Psikologi UNY yang tergabung dalam Teater Sugeng menggelar pentas perdananya pada Jumat (8/11/2019). Teater pertama yang dipentaskan bertajuk Dukun-Dukunan karya Puthut Buchori di Taman Budaya Yogyakarta.
Sekolah seharusnya tempat belajar yang menyenangkan, tidak ada paksaan, dan jangan sampai terdapat aturan membatasi imajinasi anak. Selama ini, banyak mata pelajaran yang kaku di sekolah formal, serta guru-guru yang belum menjadi fasilitator untuk mengembangkan potensi anak.
Himpunan Mahasiswa Administrasi Pendidikan bekerjasama dengan PMI Sleman Meyelenggarakan aksi donor darah dengan tajuk “Give Blood Give Life: Share blood, share smile with love for humanity”. Aksi donor darah tersebut berhasil mengumpulkan 21 kantong darah dari acara yang dimulai sekitar pukul 08.00-13.00 WIB. Dari 87 peserta yang mendaftar sebagai pendonor hanya 21 orang yang lolos untuk mendonorkan darahnya baru-baru ini di Garasi Ormawa FIP UNY.
Pelatihan Dasar Mahasiswa dan Pelatihan Leadership Mahasiswa atau biasa disingkat PDM/ PLM merupakan kegiatan tahunan yang ditujukan bagi mahasiswa baru Pendidikan Luar Sekolah UNY. Menurut ketua PDM / PLM Pendidikan Luar Sekolah 2019, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan dunia Pendidikan Luar Sekolah.
Rabu (14/8) FIP UNY melangsungkan Upacara Dies yang menandai acara puncak Dies Natalis ke-69 FIP. Upacara Dies tersebut diisi dengan Orasi Ilmiah yang menghadirkan Prof. Dr. Suminto A. Suyuti, guru besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY, yang sekaligus sebagai pemerhati budaya. Dalam orasi ilmiah bertajuk “Implementasi Pendidikan Bermakna Berbasis Kearifan Lokal”, Suminto menyampaikan bahwa kearifan lokal penting untuk dipertimbangkan dalam implikasi pendidikan bermakna, terlebih jika pendidikan diarahkan pada lokalisasi, nasionalisasi, sekaligus globalisasi.