Sudah beberapa bulan ini kita memasuki musim kemarau, beberapa daerah di tanah air tentu saja ada yang mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.
Dalam rangka untuk membantu mengatasi masalah kekeringan terutama di beberapa kecamatan yang sudah menjadi langganan sulit air di musim kemarau seperti, Rongkop, Tepus, Girisubo, Saptosari, Paliyan maka Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (BEM), Himpunan Mahasiswa (Hima), Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Fakultas Ilmu Pendididikan meyelenggarakan open donasi terhitung sejak tanggal 18 September hingga 16 Oktober untuk menggalang dana membantu warga di kecamatan tersebut yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Imelda Sari selaku Kepala Departemen dan Akbar Eko Alvianto selaku Wakil Kepala Departemen Sosial Masyarakat BEM FIP menjelaskan hal tersebut ketika ditemui pada hari Senin, 21 September kemarin. “Salah satu kendala di masa pandemi seperti saat ini adalah kami kesulitan untuk menggalang dana secara langsung atau turun ke jalan, jadi kami hanya bisa secara online, atau lewat bank saja.” kata Imelda. Ditambahkan oleh Akbar Eko, bahwa biaya yang dibutuhkan untuk membeli air kemudian disalurkan ke warga tidaklah sedikit karena harga air satu tangki atau setara lima ribu liter bisa mencapai dua ratus ribu rupiah. “Bisa terkumpul satu juta rupiah saja sudah cukup bagi kami, karena di masa pandemi ini, tentu banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi, sehingga berfikir dua kali untuk memberikan sumbangan dana.” jelas Akbar.
Tujuan diadakan gerakan amal ini, selain untuk membantu warga mendapatkan air bersih, juga untuk meningkatkan rasa solidaritas antar sesama mahasiswa dan untuk menumbuhkan rasa empati terhadap sesama manusia serta melatih kepekaan terhadap lingkungan sosial masyarakat. (Khairani Faizah)