Tim peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) tengah mengembangkan Model Penguatan Karakter Berbasis 5R untuk mendukung industri halal. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY yang terdiri dari Dr. Syukri Fathudin Achmad Widodo, Dr. Apri Nuryanto, dan Chrisna Tri Harjanto, M.Pd. dengan Dr. Betania Kartika dari International Institute for Halal Research and Training (INHART) International Islamic University Malaysia (IIUM). Sebagai tindak lanjut penelitian ini, diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) secara daring (29/10/2021) yang melibatkan para pakar karakter di bidang Pendidikan Agama Islam, pakar 5R dari Kementerian Agama, IIUM, UNY, UGM, UIN SUKA, IAIN Pekalongan, serta melibatkan praktisi industri dari PT Global Dairi Alami. Syukri Fathudin menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pengembangan model penguatan karakter berbasis 5R untuk mendukung industri halal pada mahasiswa UNY dan IIUM, serta membuat langkah-langkah dalam pengembangan model tersebut.
Konsep 5R sendiri terinspirasi dari tahapan dalam mengatur kondisi tempat kerja yang berdampak terhadap efektifitas, efisiensi, produktifitas dan keselamatan di lingkungan kerja. Prinsip kerja 5R (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) kemudian diterjemahkan menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang nantinya akan berbasis input, proses dan output yang diintegrasikan dalam struktuk kurikulum, kegiatan perkuliahan dan materi pembelajaran.
Syukri menambahkan bahwa inovasi penguatan karakter 5R perlu dilakukan untuk membekali mahasiswa, khususnya UNY dan IIUM, agar menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bekerja dan berkarya, khususnya di industri halal. “Inovasi penguatan karakter 5R akan menjadi pondasi penting dalam mendukung kemajuan industri halal” ujarnya.
“Kini, permintaan akan produk halal baik dalam dan luar negeri terus meningkat dari tahun ke tahun, seperti produk makanan halal dikawasan Indonesia, Malaysia hingga Jepang. Begitu juga dengan produk halal lainnya semacam produk kosmetik di kalangan wanita Muslim,” imbunya.
Syukri menyampaikan bahwa besarnya rasio konsumen produk halal di Indonesia mengindikasikan potensi besar perkembangan industri halal untuk memasok permintaan konsumen baik dalam negeri bahkan luar negeri. Namun saat ini, pengembangan industri halal di Indonesia masih didominasi sektor pangan dan kosmetik. Padahal masih banyak potensi sektor industri halal yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Dengan pengembangan model penguatan karakter 5R di kalangan mahasiswa UNY dan IIUM diharapkan ketika lulus mereka dapat segera bekerja dan berkontribusi pada dunia industri halal baik di kawasan Indonesia dan Malaysia bahkan dunia,” harapnya.
“Pengembangan model ini tidak lain adalah sebagai upaya membumikan gagasan pendidikan karakter melalui berbagai strategi untuk membentuk peserta didik yang berkarakter, terutama 5R,” lanjut Syukri.
“Diharapkan melalui model ini, nantinya, juga dapat membekali mahasiswa dengan kemampuan soft-skill yang mumpuni demi menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks,” tutupnya. (hryo)