TIM PKM UNY SABET JUARA 3 DALAM PIMNAS KE-32 DI UDAYANA BALI

TIM PKM UNY SABET JUARA 3 DALAM PIMNAS KE-32 DI UDAYANA BALI

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penelitian Sosiohumaniora (PSH) dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang beranggotakan Febriani (Pendidikan Fisika), Adhis Tessa (Pendidikan Sosiologi) dan Ridho Utami (Pendidikan Fisika) dengan dosen pembimbing  Wipsar Sunu Brams Dwandaru, Ph.D. berhasil meraih Juara 3 atau setara perunggu dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 di Universitas Udayana (Unud) Bali. Pimnas yang digelar 27-30 Agustus 2019 tersebut diikuti oleh 126 Perguruan Tinggi dan 1614 mahasiswa seluruh Indonesia.

Adhis Tessa menuturkan bahwa tim PKM UNY meneliti tentang “Peta Nilai Gotong Royong Terhadap Pola Hidup Masyarakat”. Penelitian ini dilatarbelakangi karena gotong-royong merupakan nilai budaya yang menjadi identitas dan dasar dari bangsa Indonesia. Akan tetapi, saat ini gotong-royong mengalami pergeseran yang berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat Indonesia, khususnya dalam sifat individualis.

“Tujuan penelitian adalah mempelajari peta nilai gotong-royong di Kelurahan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif (metode campuran). Metode kualitatif dan kuantitatif telah dilakukan melalui wawancara dan survei dengan warga desa Tamanan di sembilan padukuhan desa Tamanan” jelasnya

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi tersebut menambahkan, berdasarkan peta gotong-royong diperoleh hasil bahwa padukuhan yang paling kuat nilai gotong-royongnya adalah Kragilan, Kerobokan, dan Glagah Kidul. Sedangkan padukuhan dengan nilai gotong-royong yang paling lemah ada di Rejokusuman dan Tamanan. Hal ini menunjukkan kuat-lemahnya nilai gotong-royong tidak bergantung pada jauh-dekatnya letak padukuhan tersebut dari kota Yogyakarta. Selanjutnya, peta gotong-royong ini berbanding terbalik dengan peta sifat individualis dalam masyarakat, yakni semakin kuat nilai gotong-royong dalam masyarakat semakin lemah sifat indvidualis dalam masyarakat. (Eko)