Buka Pengetahuan Upcycling Fashion Dengan EduGrowth

Tas dari baju bekas karya EduGrowth

Mahasiswa UNY membuka layanan jasa pengetahuan busana dengan menggunakan metode upcycling fashion yaitu proses mengubah pakaian lama yang telah usang ataupun rusak menjadi sebuah produk baru yang memiliki nilai guna lebih. Layanan yang dinamai EduGrowth tersebut memberikan tampilan menarik pada pengimplementasian animasi dalam media pembelajaran sehingga pengguna akan mudah dalam pengoperasiannya dan menjadikan pembelajaran menyenangkan. Para mahasiswa itu adalah Maria Fabiola (Pendidikan Tata Busana), Dwi Arfian (Pendidikan Teknik Informatika), Syaza Dyah Kartikarini (Pendidikan Ekonomi) serta Imam Hadi Razak dan Nuriza Ayu Prasilia (Pendidikan Teknik Mekatronika).

Menurut Maria Fabiola, EduGrowth merupakan platform bimbingan belajar untuk mendukung sarana pembelajaran dalam metode upcycling fashion yang ditujukan bagi kalangan fashion enthusiast, content creator, serta masyarakat yang ingin membuka usaha di bidang fashion, terlebih pada remaja usia 15 hingga 30 tahun. Dengan tampilan yang menarik dan sederhana menjadikan platform bimbingan belajar ini mudah untuk digunakan sebagai media dan sumber pembelajaran. “Platform ini tersedia dalam Bahasa Indonesia dan terdapat fitur Q&A sebagai sarana untuk komunikasi antara pengguna kursus dengan mentor sehingga setiap persoalan yang ingin ditanyakan dapat terjawab dengan baik” kata Maria, Kamis (1/8). EduGrowth hadir sebagai platform bimbingan belajar yang memberikan progam wawasan pengetahuan terkait metode upcycling fashion yang tertuju pada fashion enthusiast, content creator, serta masyarakat yang ingin membuka usaha di bidang fashion.

Dwi Arfian menambahkan, fokus dalam pembelajaran platform EduGrowth yaitu penerapan metode upcycling yang merupakan suatu inovasi baru dalam memanfaatkan pakaian bekas yang kemudian diubah menjadi pakaian dengan kualitas tinggi. Contohnya dress yang digabungkan dengan blouse, kemeja, atau celana, namun tidak menghilangkan ciri khas masing-masing busana tersebut. “Sehingga dengan mempelajari penggunaan metode upcycling dalam bidang fashion mampu mengatasi dampak limbah bagi lingkungan sekitar dan tempat pembuangan akhir” paparnya. Konsep pembelajaran metode upcycling ini dibuat sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan lingkungan, yaitu melimpahnya limbah fashion. Dengan mempelajari penerapan metode upcycling dalam bidang fashion maka turut menyukseskan Sustainable Development Goals nomor 12 tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan.

Imam Hadi Razak menjelaskan pembuatan produk ini diawali dengan pembuatan alur pengguna dan desain basis data dari website EduGrowth. Alur pengguna menggunakan format diagram alir (flowchart) terkait proses pengguna dalam menggunakan website dari mulai tampilan awal hingga penyelesaian bimbingan belajar. Desain basis data menggunakan Unified Modelling Language yaitu diagram kelas guna menjabarkan kebutuhan tabel data, relasi, dan fungsi yang dibutuhkan. “Kemudian dilanjutkan menggunakan Figma melalui Google Chrome untuk membuat desain tampilan dan pengalaman pengguna, yaitu penempatan komponen/layouting website, gambar ilustrasi, gaya tipografi, penyesuaian warna, dan komponen interaksi berupa tombol, kotak masukan, dan baris navigasi” papar Imam.

Nuriza Ayu Prasilia melanjutkan, pemrograman untuk membuat tampilan pengguna dalam bentuk halaman website dan integrasi basis data dengan back-end website agar pengguna dapat melakukan manipulasi data (lihat, tambah, perbarui, dan hapus) secara dinamis dan real-time. Tahap ini berpedoman pada flowchart alur pengguna dan diagram kelas basis data website EduGrowth. “Penyusunan konten, yakni materi pembelajaran upcycling fashion dilakukan secara paralel bersamaan dengan tahap pemrograman” ujarnya. Materi dimasukkan ke dalam basis data yang telah terintegrasi dengan website kemudian memasang website yang dikembangkan ke dalam web server agar bisa diakses oleh banyak orang untuk uji fungsionalitas platform, termasuk uji kegunaan sistem (SUS), uji aksesibilitas (WCAG), dan uji tingkat penyelesaian tugas/Task Completion Rate.

Syaza Dyah Kartikarini mencontohkan karya yang dibuat melalui EduGrowth ini yaitu baju flannel bekas yang di-upcycling menjadi tas. “Ini menjadi salah satu wawasan baru dalam bidang fashion sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha” tuturnya.

Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat