Vatihah Nur Atria adalah salah satu mahasiswa baru UNY yang diterima pada Fakultas Bahasa Seni dan Budaya. Namun gadis ini bukanlah mahasiswa biasa karena Tiha, begitulah ia biasa dipanggil, adalah seorang penghafal 30 juz ayat suci Al Qur’an.
Gadis kelahiran Sambas 4 September 2003 itu mulai belajar menghafal Al Qur’an sejak SD secara non formal. “Baru setelah duduk di bangku Madrasah Aliyah belajar menghafal secara formal” kata alumni MA Taruna Al Qur’an Yogyakarta tersebut, Kamis (10/8). Menurut Tiha ia belajar menghafal Al Qur’an karena dalam keluarga besarnya belum ada yang masuk pondok pesantren dan belajar Al Qur’an.
Orangtuanya, Vatra Yordhanda dan Rita Arfianti meyakinkan Tiha bahwa dengan menghafal Al Qur’an maka akan mendapatkan beberapa kemudahan. Tiha menceritakan bahwa dengan adanya pandemi maka penghasilan kedua orang tuanya menjadi tidak menentu. Namun ayah dan ibunya meyakinkan bahwa rezeki bagi penghafal Qur’an sudah dijamin oleh Allah SWT sehingga akhirnya Tiha bisa lolos kuliah di prodi Sastra Indonesia UNY melalui jalur SNBT dan mendapat UKT terjangkau.
Tiha yang tinggal di lingkungan MA Taruna Al Qur’an Yogyakarta juga mengabdi sebagai guru di sekolahnya selama satu tahun kedepan. Warga Kampung Lorong, Sambas, Kalimantan Barat itu berharap selama kuliah di UNY dapat menjadi mahasiswa yang baik dan dapat menjaga hafalannya.
Pemegang kartu KIP Kuliah itu berharap agar ia lolos verifikasi sehingga dapat kuliah di UNY dengan beasiswa. “Orang tua saya bekerja sebagai teknisi telepon genggam, namun sejak pandemi usahanya tutup sehingga saat ini kehidupan perekonomian keluarga disokong dari uang pensiun nenek yang dulu pegawai negeri” ujarnya. Sehingga apabila mendapatkan beasiswa akan sangat membantu kelancaran kuliahnya.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono