Ega Ayu Wulandari, Putri Tukang Bangunan Berhasil Lulus Cumlaude

2
min read
A- A+
read

Ega Ayu Wulandari bersama keluarga

Raut bahagia nampak di wajah Sumaryanto dan Peni Lestari ketika mengikuti wisuda putri sulungnya Ega Ayu Wulandari di GOR UNY. Ega berhasil menamatkan pendidikan sarjananya pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY dengan IPK 3,78 dan meraih predikat cumlaude.

Perjalanan hidup alumni SMKN 2 Depok Sleman tersebut terbilang tidak mudah. Ayah Ega berprofesi sebagai buruh harian lepas yang bekerja hanya jika ada panggilan. Sedangkan ibunya bekerja di pabrik genting dengan upah yang tidak seberapa. “Penghasilan orang tua yang hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari membuat saya berpikir dua kali untuk melanjutkan kuliah. Apalagi saya memiliki adik yang juga masih sekolah” kata Ega, Kamis (29/2).

Gadis yang bercita-cita menjadi seorang guru tersebut mengatakan awalnya memutuskan untuk masuk ke SMK dan mengambil jurusan Elektronika Audio Visual karena orientasinya bisa langsung bekerja dan membantu perekonomian keluarga. Namun ditengah-tengah masa sekolah, ia membulatkan tekad meraih mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. “Sewaktu SNMPTN saya mencoba mengambil jurusan manajemen dan ilmu komunikasi, namun tidak lolos. Saya mencoba lagi ikut UTBK SBMPTN walaupun waktu itu dibarengi dengan Ujian Kelulusan Kejuruan yang juga cukup menyita pikiran dan tenaga. Alhasil dengan modal niat dan giat belajar saya lolos di UNY,” ungkap Ega.   

Sumaryanto berkisah bahwa anak pertamanya tersebut sejak kecil memang memiliki cita-cita menjadi guru namun diurungkan karena keterbatasan biaya. “Anak saya itu pintar, pengen sekali jadi guru tapi kalau harus kuliah tidak punya uang. Tetapi alhamdulillah ada beasiswa KIP-Kuliah yang dapat membantu biaya kuliah. Saya senang Ega akhirnya bisa kuliah di UNY” haru Sumaryanto. Ibunya, Peni Lestari bersuka cita mendengar Ega bisa diterima di jurusan impian yaitu PBSI. “Sedari kecil, Ega memang suka berpuisi dan bahkan pernah menjuarai lomba di tingkat sekolah” tuturnya.

Selama kuliah di UNY, gadis kelahiran 24 September 2000 ini terus berproses agar berkembang menjadi individu yang lebih baik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan menimba ilmu. Meskipun sempat menjalani kuliah online karena virus Covid-19 yang merebak kala itu namun hal tersebut tidak menghalanginya untuk ikut aktif menjadi bagian dari beberapa organisasi di kampus. “Saya sangat bersyukur bisa mendapat bantuan pendidikan KIP-K selama kuliah. Karena itu saya tidak akan menyia-nyiakan waktu kuliah saya” jujur Ega. Ia mengikuti beberapa organisasi seperti UNSTRAT dan UKM Limlarts. Di UKM Limlarts Ega bergabung di departemen PSDM dan juga pernah menjadi Kadep dan DPO di UKM tersebut.

Masuk semester 6, warga Jabung, Pandowoharjo, Sleman tersebut menjadi guru les mengajar calistung untuk anak PAUD dan TK. Ia juga mengajar anak-anak SD untuk semua mata pelajaran dengan sistem door to door ke rumah muridnya. Selama masa skripsi, Ega juga sudah bekerja menjadi guru honorer di salah satu SMP swasta. Selain untuk mencari biaya tambahan dan mengisi waktu yang cukup luang, pekerjaan ini menjadi satu langkah pertama untuk meraih cita-citanya sebagai seorang guru. Ia ingin mengabdikan dirinya untuk bangsa dan mencerdaskan anak-anak didiknya dengan ilmu dan wawasan yang dimiliki. Ega juga membagikan tips belajar dan membagi waktu di sela-sela kesibukan kuliah dan organisasinya. “Kalau ada tugas sebisa mungkin dicicil walaupun sedikit. Misalnya deadline tugas 2 minggu, setiap hari harus membuka file tugas tersebut agar tetap ada progress, jangan mepet deadline. Trik tersebut membantu saya dalam membagi waktu karena saya sendiri merupakan tipe pembelajar yang harus bikin skala prioritas” ungkapnya.

Ega berharap setelah lulus dapat melanjutkan Program Profesi Guru (PPG) agar bisa mengikuti tes PPPK dan menjadi guru yang professional di bidangnya. Ega juga menyimpan keinginan studi lanjut S2 jika masih diberikan kesempatan. Sumaryanto dan Peni Lestari hanya bisa berharap agar anaknya dapat mewujudkan semua hal yang dicita-citakan. “Jangan sampai anak-anak saya hanya jadi seperti bapaknya, harus jadi orang yang sukses. Lulus S1 ini hanya salah satu mimpi dari mereka, jadi terus kejar impian sampai dapat. Semoga ilmu yang didapatkan selama kuliah di UNY juga bisa bermanfaat bagi banyak orang” tutup Sumaryanto.

Penulis: Lia Ika Agustin dan Vicky Sa’adah

Editor: Dedy

MBKM
IKU
IKU 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak