Universitas Negeri Yogyakarta menjadi tuan rumah Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2023 yang diikuti oleh kepala sekolah SMA, SMK dan MA di Auditorium, Selasa (6/12) dengan menghadirkan narasumber Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Kemendikbudristek Prof. Budi Prasetyo Widyobroto dan Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Kemendikbudristek Dr. Rahmawati. Panitia SNPMB menunjuk UNY sebagai PTN tuan rumah untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan Kegiatan sosialisasi dan promosi SNPMB 2023 wilayah Region 1 Yogyakarta yang melibatkan dan menghadirkan 12 PTN se-DIY Jateng yaitu Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tidar Magelang dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Budi Prasetyo Widyobroto menyatakan Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiwa Baru (SNPMB) PTN 2023 adalah tim yang dibentuk oleh Mendikbudristek untuk mempersiapan seleksi masuk PTN. Terdapat tiga jalur seleksi yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri. Pengembangan model proses seleksi sesuai perkembangan teknologi informasi, dan era digitalisasi melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). “SNPMB bertugas mempersiapkan dan melaksanakan tes masuk perguruan tinggi yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel. Dan juga membantu perguruan tinggi memperoleh calon mahasiswa berdasarkan prestasi akademik atau akademik dan prestasi lainnya, melalui jalur SNBP” kata Budi Prasetyo. Selain itu juga membantu memperoleh calon mahasiswa berdasarkan hasil UTBK saja atau UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN, melalui jalur SNBT. Guru Besar UGM tersebut memaparkan untuk jalur dan kuota penerimaan mahasiswa baru 2023 tidak berbeda dengan 2022 hanya berubah namanya saja, dimana jalur SNBP yang dulu SNMPTN kuota minimum 20%, SNBT 40% dan jalur mandiri maksimum 30%. Kecuali untuk PTN BH kuota SNBT minimum 30% dan jalur mandiri maksimum 50%. Dosen Fakultas Peternakan tersebut menginformasikan bahwa yang tergabung dalam SNPMB tahun ini terdiri dari 74 institut/perguruan tinggi, 18 PTKIN dan 44 Politeknik. “Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi ke-75 hanya ikut jalur SNBP saja” ujarnya. Budi Prasetyo berharap dengan sosialisasi ini para hadirin sudah paham seperti apa SNPMB 2023 dengan konsekuensi bagaimana mempersiapkan siswa untuk masa depan mereka. Disampaikannya bahwa tanggal penting dalam kegiatan SNBP yang akan datang adalah, penetapan siswa eligible 3 Januari – 8 Februari 2023, pengisian PDSS 9 Januari – 9 Februari, pendaftaran SNBP 14-28 Februari dan pengumuman SNBP 28 Maret. Budi Prasetyo berpesan bahwa informasi resmi SNBP dapat dilihat pada laman resmi SNPMB atau layanan call center 0804 1 450 450. Website resmi SNPMB ada di https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.
Sedangkan menurut Rahmawati penguasaan mata pelajaran penting untuk memastikan sukses selama perkuliahan dan pengembangan karir jangka panjang, tidak sekedar lolos masuk PTN. Pembelajaran berbasis mata pelajaran tidak perlu ditekankan karena mata pelajaran merupakan ‘kendaraan’ untuk mengasah kemampuan bernalar. Kognitif berkembang melalui beragam konteks masalah. Pembelajaran yang berkualitas tidak berhenti pada menghafal tetapi mengaitkan dengan masalah dunia nyata. “Tidak adanya Tes Kompetensi Akademik menyebabkan banyak siswa salah jurusan kuliah” katanya. Penyebab mahasiswa merasa salah jurusan diantaranya kurang riset, ikut-ikutan teman, fase penyesuaian, tuntutan keluarga dan perubahan passion. Oleh karenanya perlu diketahui langkah-langkah memilih jurusan yaitu ketahui kegemaran, menggali potensi diri, kenali bakat serta minat, pelajari jurusan yang hendak dipilih, tentukan ingin menjadi apa, karir seperti apa, konsultasi kepada yang lebih berpengalaman serta ikut forum sharing dengan komunitas. Dosen Universitas Lambung Mangkurat yang juga alumni UNY tersebut memaparkan untuk mengantisipasi salah jurusan bukan dengan menentukan materi tes seleksi, melainkan dengan eksplorasi bakat minat serta aspirasi karir sedini mungkin pada beragam sumber informasi. Menurutnya tes potensi skolastik kurang baik untuk memprediksi keberhasilan studi. Calon mahasiswa akan mempelajari hal-hal baru secara lebih mendalam dan/atau lebih beragam. Oleh karena itu perlu dipastikan calon mahasiswa memiliki ‘wadah’ yang memadai untuk sukses sampai akhir studi.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNY Prof. Edi Purwanta dan dihadiri oleh para Kepala Dinas Pendidikan serta 200 orang kepala sekolah SMA, SMK dan MA se-DIY. Edi Purwanta mengatakan ada sedikit perubahan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2023. “Perubahannya apa, seperti apa, hal tersebut dapat ditanyakan pada kedua narasumber” katanya.
Penulis : Dedy
Editor : Yuyun