Olahraga atau latihan fisik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan status kesehatan dan kebugaran. Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah (sedentary) memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap berbagai gangguan kesehatan. Selain berperan dalam upaya promotif dan preventif, olahraga juga penting dalam program terapi dan rehabilitasi berbagai jenis gangguan kesehatan. Olahraga yang terencana dan terstruktur melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energi untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu dan lain sebagainya. Hal ini dikatakan Agung Prabowo mahasiswa FIK UNY dalam sosialisasi manfaat olahraga bagi lansia di Dusun Bajang. Menurutnya olahraga intens dapat memicu otak melepaskan hormon endorphin, adrenalin, serotonin dan dopamin. “Olahraga bisa bikin kita senang, mampu meredam dan mengelola emosi bahkan meningkatkan suasana hati” kata Agung, Senin (11/4). Endorfin bertugas menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stress, sedangkan dopamine dan serotonin dapat memperbaiki nafsu makan dan mengatur siklus tidur. Hormon adrenalin dapat menyeimbangkan hormon stress sehingga membuat suasana hati semakin baik.
Agung mengatakan bahwa lanjut usia sering dikaitkan dengan usia yang sudah tidak produktif, karena disebabkan oleh perubahan fungsi tubuh, otot, tulang dan sendi, pernafasan serta lansia rentan terkena gangguan kesehatan. Otot pada lansia menjadi lebih kaku dan penurunan kekuatan otot. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otot. Sendi tidak dapat digerakan sesuai dengan gerakannya maka gerakan menjadi terbatas sehingga fleksibilitas menjadi latihan bagi lansia. Dan manfaat olahraga pada lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan dan memperbaiki daya tahan jantung, otot, tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi. Olahraga juga dikatakan dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung. Secara umum dikatakan bahwa olahraga pada lansia menunjang kesehatan dengan meningkatkan nafsu makan, membuat kualitas tidur lebih baik, dan mengurangi kebutuhan obat-obatan. Olahraga yang baik bagi lansia adalah jalan kaki, jogging ringan, bersepeda sesuai kemampuan masing-masing, yoga dan aerobik ringan.
Sementara itu Farhan Zain Fadillah prodi PKO FIK UNY menjelaskan bahwa senam adalah suatu aktivitas olahraga yang melibatkan aktivitas fisik dengan menggerakan bagian tubuh tertentu dan dengan gerakan tertentu dan dipilih dengan selektif. “Latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dan metodis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi keseluruhan yang harmonis” kata Farhan tentang senam. Manfaatnya antara lain melatih dan membentuk kekuatan tubuh, tubuh lebih flexibel, melatih kemampuaan koordinasi tubuh, memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kepercayaan diri. Menurutnya prinsip olahraga pada lansia adalah selalu mempertahankan keselamatan, latihan teratur dan tidak terlalu berat dan tidak dianjurkan jika tekanan darah ≥180 mmhg serta memiliki penyakit berat.
Kegiatan ini merupakan salah satu program KKN UNY di Desa Bajang Wijirejo Pandak Bantul dalam rangka ikut serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Diikuti oleh 20 orang warga yang mayoritas lansia setempat. Salah seorang peserta anggota PKK Bajang, Julehah merasa senang dengan tambahan pengetahuan tentang senam ini. “Saya jadi tahu pentingnya olahraga dan manfaat senam bagi kesehatan” katanya. Hal ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu, kemitraan dan kesehatan. (Dedy)