PMB UNY

Universitas Negeri Yogyakarta menerima 1.682 mahasiswa baru jalur SNBP yang terdiri dari 1.472 mahasiswa jenjang S1 dan 210 mahasiswa jenjang D4.

Universitas Negeri Yogyakarta siap menerima mahasiswa baru tahun 2025. Menurut Ketua Umum SNPMB 2025 Prof. Eduart Wolok daya tampung total PTN terdiri dari tiga jalur masuk yaitu SNBP, SNBT dan Seleksi Mandiri. “Apabila kuota SNBP tidak terserap 100% maka bisa ditambahkan di kuota SNBT” paparnya. Harapannya siswa yang eligible SNBP dapat memilih program studi sesuai keinginannya. Sekjen Kemendikti Saintek Prof. Togar M. Simatupang menjelaskan prinsip penerimaan mahasiswa baru tahun 2025 adalah fleksibel, efisien, transparan, adil, akuntabel dan larangan berkonflik.

Dalam rangka menjaring calon mahasiswa baru, UNY melaksanakan ujian CBT kampus jalur seleksi mandiri yang digelar selama 3 hari, Senin-Rabu (8-10/7). Sejumlah 8.068 calon mahasiswa memperebutkan lebih dari 70 program studi jenjang diploma dan sarjana. Mengalami peningkatan 19% dari 6.743 orang calon mahasiswa pada tahun lalu.

Dalam rangka memberikan suasana yang nyaman dan kondusif bagi 11.031 peserta yang akan mengikuti SNBT-UTBK tahun 2024 bertempat di Kampus UNY, berbagai kegiatan dilakukan. Mulai dari persiapan dan uji coba perangkat computer yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan tersebut pada Kamis dan Jumat (18 dan 19 April 2024) di berbagai tempat di Lab komputer fakultas dan unit. Kegiatan yang dikomandani Ketua Pusat TIK, Dr. Restu Widiatmoko ini berjalan lancar dan sukses.

Evaluasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNY tahun 2023 diawali laporan atau paparan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes. yang menyampaikan tentang trend animo mahasiswa, jumlah registrasi, dan angka mortalitasnya. Berbagai permasalahan antara lain makin banyaknya permohonan calon mahasiswa dan mahasiswa S2 dan S3 untuk mengambil defer, sehingga kedepan pada intake genap 2024 mulai dibuka “jalur defer” (khusus S2 dan S3) khusus bagi pendaftar yang menginginkan defer dengan mekanisme dan sistem tertentu.

“Sosialisasi lebih awal sangat dibutuhkan agar dapat mempersiapkan diri dalam rangka memberikan kenyamanan akademik bagi pihak sekolah mengawal putra putri untuk melanjutkan studi. Kepala sekolah sebagai talang atur sosialisasi penerimaan mahasiswa, sehingga peserta didik dapat mempersiapkan lebih awal baik secara akademik ataupun yang lainnya,” demikian dikatakan Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. pada acara Penandatanganan Implementasi Kerjasama dan Sosialisasi PMB yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta pada Senin (27/12) di Grand Rohan Yogyakarta.