Universitas Negeri Yogyakarta kembali diikutsertakan dalam kegiatan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertajuk ‘Upskilling Training for Teachers in Tourism Industry’. Kegiatan ini berupa penyiapan calon tenaga kerja/lulusan vokasi terampil sektor pariwisata yang diikuti guru SMK bidang keahlian pariwisata. Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dalam pelatihan ini bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Tiongkok dan ASEAN-China Center untuk melakukan pelatihan secara virtual pada awal Desember lalu.
Dikutip dari laman Kemendikbudristek, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dalam penyiapan calon lulusan vokasi sektor pariwisata yang tidak hanya andal secara kognitif (hard skill) namun juga dilengkapi dengan keterampilan nonteknis (soft skill), kepemimpinan (leadership) serta kewirausahaan (entrepreneurship). Harapannya hasil dari pelatihan ini dapat menginspirasi upaya dan inisiatif dari pelaku dunia pendidikan vokasi bidang keahlian pariwisata untuk menemukan solusi atas pemulihan pembelajaran dan tantangan dalam menyiapkan calon tenaga terampil yang mampu bersaing secara global.
Menurut Wakil Kepala Perwakilan KBRI Beijing, Dino R. Kusnadi sejalan dengan kebijakan nasional Pemerintah RI terkait pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), diperlukan berbagai kerja sama global dengan negara tetangga salah satunya Tiongkok. “Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Tiongkok telah berlangsung selama 71 tahun, sehingga hubungan kerja sama antar kedua negara sangat strategis,” paparnya. Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing menjadi jembatan penghubung antara Kemendikbudristek dengan ASEAN-China Center dalam pelaksanaan pelatihan ini. Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Margana berharap agar peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian pelatihan yang disiapkan dan dibimbing oleh dosen-dosen profesional internasional. “Saya yakin semua peserta dapat menyelesaikan pelatihan dengan lancar dan ini akan meningkatkan keterampilan peserta” ungkap Margana.
Pelatihan berlangsung selama 4 hari diikuti oleh 215 orang guru dan dosen vokasi dengan pemateri dari Dalian University for Foreign Languages. Materi yang disampaikan diantaranya Intercultural Communication and Tourism, Metaverse and the Future of Tourism Industry dan China-Indonesia Dialogue on Tourism Development. Peserta pelatihan juga diajak melakukan virtual tour di District Lushunkou, kampus Dalian University for Foreign Languages dan kota Dalian. Kegiatan ini diinisiasi oleh bidang Perencanaan dan Kerja Sama khususnya bidang Kemitraan Luar Negeri UNY.
Salah satu guru, Fadli dari Kalimantan Barat mengatakan bahwa pelatihan ini sangat luar biasa baginya begitu pula kegiatan pelatihan berbahasa Mandarin. “Dialog yang tercipta sangat berarti sehingga saya mendapat banyak pengalaman dari sini” katanya. Di sisi lain cara mengatasi masalah pada siswa juga didapatkan dari pelatihan ini. Dia berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja namun dapat dilanjutkan pada masa yang akan datang. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu dan kemitraan untuk mencapai tujuan. (Dedy)