English
Satuan Pengawas Internal (SPI) dari berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia berkumpul di Universitas Jember pada 25–28 September 2025. Pertemuan ini diikuti oleh 252 peserta yang mewakili 100 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti). Agenda utama kegiatan adalah memperkuat peran SPI dalam mendukung tata kelola PTN yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Chatarina Muliana Girsang, hadir sebagai pembicara kunci sekaligus narasumber utama. Dalam arahannya, Chatarina menegaskan bahwa SPI tidak boleh hanya dipandang sebagai lembaga pengawasan pasif, melainkan harus berfungsi sebagai early warning system yang proaktif dalam mengawal akuntabilitas dan transparansi. “SPI tidak hanya berperan dalam fungsi pengawasan, tetapi juga harus mampu memberikan peringatan dini agar potensi penyimpangan dapat dicegah sejak awal,” tegas Chatarina di hadapan peserta forum.
Selain Chatarina, hadir pula Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, Direktur Sumber Daya Kemdiktisaintek, yang memaparkan kebijakan terkait implementasi tunjangan kinerja (tukin) dosen serta pengelolaan Beban Kerja Dosen (BKD). Ia menekankan bahwa SPI memiliki peran strategis dalam memastikan kebijakan tersebut berjalan efektif di lingkungan perguruan tinggi.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) turut berpartisipasi aktif dalam forum ini. Ketua SPI UNY, Dr. Abdullah Taman, menyampaikan bahwa keterlibatan UNY merupakan bagian dari komitmen untuk memperkuat tata kelola perguruan tinggi yang lebih bersih dan akuntabel. “Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi SPI untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan memperkuat jejaring kerja sama demi mendukung tercapainya tata kelola pendidikan tinggi yang lebih baik,” ujarnya.
Selama empat hari pelaksanaan, forum ini menjadi wadah strategis bagi SPI PTN se-Indonesia untuk menyamakan persepsi, memperkuat kapasitas kelembagaan, sekaligus membangun sinergi dalam mendukung terwujudnya pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing global.
