Danang Hafifudin Tabrani mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ) Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY berhasil meraih gelar juara I Duta Peduli Sejarah Indonesia yang digelar Yayasan Outfithology Peagent Indonesia belum lama ini. Danang terpilih dari sekitar 200 orang peserta melalui seleksi ketat dan bertugas untuk memberikan kepedulian kepada sejarah bangsa dan budaya.
Anak pasangan Sukartono dan Ida Safikyah itu tidak menyangka dapat menyabet gelar terbaik karena memprediksi hanya sampai juara favorit saja, namun Danang mendapat gelar ganda, sebagai juara favorit dan juara pertama. Menurutnya, motivasi ikut kegiatan ini adalah mengajak mahasiswa dan masyarakat sekaligus untuk melestarikan dan peduli akan sejarah. “Sejarah itu berkembang karena merupakan bagian dari suatu kehormatan bangsa. Kita lahir dari sejarah, dimatikan oleh sejarah dan dihidupi oleh sejarah. Antara sejarah dan budaya pun bergabung” katanya.
Awalnya, warga Depok Sleman itu memulai pendaftaran hingga masuk babak penyisihan. Penyisihan mulai ada tes tulis, head to head challenge, dan ada juga wawancara yang nilainya paling banyak. “Saya juga menyadari bahwa para rival lebih pandai berbahasa Inggris sedangkan saya tidak bisa. Oleh karena itu saya tonjolkan kemampuan saya berbahasa Jawa” katanya. Danang bersyukur kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Jawa sehingga bisa membuat kata-kata seperti memayu hayuning bawana, lir handaya paseban jati, dan lain-lain yang dikeluarkannya untuk branding.
Setelah terpilih menjadi Duta Peduli Sejarah, pria kelahiran Malang, 14 Oktober 2001 itu mempunyai program kerja membentuk paguyuban sinau cagar budaya di seluruh Indonesia, kongres aksara Jawa, kraton relawan, pembedahan naskah filologi antar bidang dan pagelaran seni serta mengajak masyarakat agar tetap menjaga sejarah dimanapun dan kapanpun. "Tetaplah menjaga dan peduli akan sejarah bangsa, tetaplah melestarikan budaya bangsa, tetaplah mencintai NKRI karena kita itu satu dan bisa memaknai sejarah adalah kelayakan dari suatu bangsa dan arum kuncaraning bangsa dumunung aneng luhuring budaya, lir handaya paseban jati, yitna yuwana lena keno, bhineka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa dan salam budaya” ucapnya.
Peraih indeks prestasi kumulatif 3,81 tersebut memaparkan edukasi tentang sejarah sangat penting maka perlu adanya advokasi lawatan sejarah dan jejak transmisi budaya kepada generasi muda sehingga tercipta generasi muda yang unggul, berprestasi, dan terstruktur. “Pada era sekarang, untuk mengenalkan sejarah kepada generasi muda banyak sekali medianya, salah satunya membuat konten pada kanal media sosial, baik platform youtube maupun media lainnya” ujar Danang.
Duta Peduli Sejarah Indonesia adalah wadah untuk bersosialisasi kepada masyarakat mengenai sejarah sekaligus untuk memberikan kepedulian terhadap sejarah dan budaya bangsa Indonesia, khususnya para generasi bangsa. Generasi bangsa harus tahu akan sejarah Indonesia, senantiasa peduli sejarah seperti perjuangan pahlawan pada masa penjajahan, munculnya agama-agama di Indonesia, dan masih banyak lagi. Jika lupa akan sejarahnya, lupa juga akan nenek moyangnya yang dapat mengakibatkan hancurnya bangsa. Melalui Duta Sejarah Indonesia, mengenalkan sejarah kepada para generasi bangsa sesuai dengan perkembangan zaman yaitu melalui konten kreator, Youtube Duta Peduli Sejarah Indonesia dan kanal media sosial lainnya.
Penulis: Heny
Editor: Dedy