Kurangi Penggunaan Gadget, Mahasiswa KKN UNY Ajarkan Permainan Tradisional

1
min read
A- A+
read

Anak-anak bermain egrang batok di Giwangan

Pada masa sekarang gadget adalah suatu hal yang marak di tengah masyarakat. Hampir setiap orang menggunakan alat komunikasi ini dalam aktivitas sehari-harinya, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Hal yang membuat prihatin adalah apabila alat komunikasi ini menjadikan kecanduan sehingga tidak bisa mengerjakan hal yang lain, terutama pada anak-anak. Padahal sesuai masa tumbuhkembang anak, mereka membutuhkan sosialisasi dengan sesamanya dan menikmati kehidupan sesuai umurnya dengan bermain. Hal inilah yang menjadi perhatian mahasiswa KKN UNY Annur Galeh Pamungkas untuk mengajarkan anak-anak di sekitar lokasi KKN-nya di Giwangan untuk bersosialisasi dan bermain menggunakan permainan tradisional.

Menurut mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (PJSD) Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY tersebut membuat dan mencoba memainkan berbagai macam permainan tradisional diantaranya egrang batok, bakiak, dan lompat tali dibantu para mahasiswa KKN UNY YK I Giwangan 2022. Selain mengesampingkan penggunaan gadget pada anak, kegiatan ini merupakan suatu wujud untuk nguri-nguri budaya yang hampir punah karena pengaruh perkembangan era digital yang sangat cepat” kata Galeh, Senin (5/9). Dikatakannya bahwa kegiatan ini sebagai wujud nyata mahasiswa untuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat. Harapannya dari kegiatan ini dapat mengurangi rasa ingin bermain gadget pada anak dan menginspirasi orang tua di rumah tentang mainan apa saja yang bermanfaat untuk anak. Karena dengan berbagai permainan tradisional anak dapat belajar sambil bermain. Egrang batok adalah permainan egrang yang menggunakan tempurung kelapa atau bambu sebagai pijakan dan diberi tali pengait untuk mengangkat kaki yang dipijakkan. Ketika anak-anak memainkan egrang batok mereka berjalan dengan tempurung tersebut dan digunakan sebagai pijakan. Bakiak terbuat dari papan panjang yang dapat digunakan oleh tiga orang atau lebih secara bersama-sama. Permainan bakiak ini harus melangkah dan dengan kecepatan yang sama. Tujuannya adalah melatih kekompakan dan belajar teamwork. Sedangkan lompat tali menjadi salah satu permainan tradisional yang biasa dilakukan anak-anak Indonesia pada beberapa waktu silam. Permainan ini sangat melatih kelenturan tubuh, dan pastinya sangat baik untuk kesehatan. 

Salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini, Elgan mengaku menikmati kegiatan tersebut karena dapat mengurangi kebiasaan kesehariannya yang hanya untuk bermain game dirumah. ”Biasanya hanya bermain game dirumah sampai bosan, sekarang menjadi ada kegiatan yang bagus buat saya dan teman-teman. Senang dan seru bisa merasakan kekompakan dan kerja sama dengan teman-teman yang lain” kata Elgan. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Sigit Nugroho memberikan apresiasi kepada para mahasiswa tersebut. ”Dengan adanya kegiatan seperti ini, pendidikan karakter dan nilai-nilai luhur anak akan mudah diterima dengan cara bermain. Selain itu, anak-anak mendapat kebebasan dalam berkreasi dan berekspresi” ujarnya. (Dedy)

MBKM