Nahiyah, Sosok Religius dan Aktivis Sosial Kemasyarakatan

1
min read
A- A+
read

Pelepasan jenazah

Salah satu guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY, Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. meninggal dunia, Jumat (13/1/2022) waktu subuh di RS Annur Yogyakarta. Wanita kelahiran Pekalongan, 8 Januari 1952 ini menjadi guru besar kedua di Departemen Manajemen FEB UNY saat dikukuhkan pada Desember 2014 lalu. Nahiyah kala itu mengangkat judul “Servant Leadership, Model Kepemimpinan Alternatif di Dunia Bisnis untuk Indonesia yang Lebih Baik” yang merupakan bidang Ilmu Evaluasi Kinerja SDM. Doktor di bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan ini, selain beraktivitas sebagai pengajar, pernah menjadi staf ahli gender pada Dinas Pendidikan DIY 2003-2005 dan 2006-2009. Selain itu, Nahiyah juga pernah mengabdi sebagai anggota DPR RI dan MPR RI pada 1997-1999.

Di samping aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan studi wanita, Nahiyah juga aktif dalam bidang kewirausahaan dengan menjadi Kepala Pusat Inovasi, Inkubator Bisnis, dan HKI LPPM UNY dan membidani berbagai bidang usaha UMKM ataupun startup baik mahasiswa atau di masyarakat. Menristekdikti pada 2018 yang saat itu dijabat Prof. Muhammad Nasir pun tak luput memberi penghargaan Inkubator Bisnis UNY sebagai inkubator berprestasi. Beberapa binaan inkubator bisnis UNY mengalami perkembangan pesat seperti Shoesayhelp, SPD Speedometer, Astrobike, dan lainnya.

Dalam upacara penghormatan di Rektorat UNY, Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. menyampaikan kekagumannya terhadap sosok almarhumah. “Beliau adalah teladan kami, bahkan beberapa hari lalu masih sempat rapat bersama. Terima kasih atas dedikasi yang luar biasa tidak hanya dari almarhumah, tetapi bahkan dari keluarga besar beliau. Di hari-hari terakhirnya masih berkomitmen terhadap Tri Dharma perguruan tinggi. Beliau adalah sosok yang senantiasa religius dan menjadi teladan, tidak hanya bidang akademik, tetapi dalam bidang sosial kemasyarakatan,” ujarnya.

Nahiyah meninggalkan kesan baik yang mendalam di kalangan mahasiswa bimbingannya, dosen rekan kerjanya, para tenaga kependidikan di UNY, hingga para pelaku UMKM binaan seperti halnya pengrajin jamu tradisional dari Desa Canden, Jetis, Bantul. Nahiyah meninggalkan seorang suami, Dr. Faraz, M.M., serta dua anak laki-laki dan satu orang cucu.

Penulis : Fadhli

Editor : Dedy