Universitas Negeri Yogyakarta menerima kunjungan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi DIY pada Senin (6/2) di Kantor Kerjasama UNY. BBGP mengutus Nunik Sukeksi (Koord. Pokja Kemitraan dan Pemberdayaan Komunitas), Sriyanti (Koord. SubPokja Kemitraan), Sri Wahyuni (Koord. Pokja Transformasi Digital), Sumaryanta (Koord. Pokja Pembelajaran) dan 2 orang Anggota SubPokja Kemitraan. Nunik Sukeksi memaparkan tujuan kunjungan adalah memperkenalkan BBGP yang merupakan gabungan 3 UPT yang dilebur menjadi satu dengan tugas pengembangan dan pembinaan pendidik, tenaga kependidikan, kepsek, calon kepsek, pengawas dan calon pengawas. “Tugas BBGP untuk meningkatkan pendidikan di Yogyakarta, salah satunya dengan menyediakan narasumber yang berkualifikasi di semua mata kuliah” kata Nunik. Kunjungan ke UNY ini adalah juga untuk menjajagi kerja sama antara lain magang mahasiswa di BBGP DIY. BBGP telah menyusun program prioritas nasional maupun internasional sesuai tupoksi, yaitu program sekolah penggerak, program guru penggerak dan implementasi kurikulum merdeka. Program internal yg dibuat sendiri oleh BBGP masih terbuka untuk kerjasama dengan pihak luar karena keterbatasan fasilitator BBGP.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, Sistim Informasi, Inovasi dan Usaha UNY Prof. Margana menyambut baik tawaran Kerjasama ini dan menyodorkan beberapa skema yang bisa ditindaklanjuti seperti kerjasama degree melalui penawaran program RPL untuk peningkatan SDM di BBGP. Sedangkan kerjasama non-degree dapat menjalin kerja sama pengembangan media dan materi, penelitian bersama, serta MOOC yang similar to GLACIER. Kesiapan untuk mendampingi kegiatan BBGP merupakan program hexa helix dengan timeline terhitung sejak Februari hingga Oktober 2023. Wakil Rektor juga menyatakan perlunya identifikasi kegiatan yang potensial untuk kerja sama sekaligus menginternalisasikan income generator di semua lini dengan konsep oleh kita untuk kita. Pembelajaran saat ini harus masuk pada deep-learning yang menggunakan double-loop learning. “Prinsipnya adalah netes, netes dan nitis bagi kedua institusi” kata Margana.
Selain Wakil Rektor, kunjungan BGPP juga dibersamai oleh Staf Ahli Muslikhin, Ph.D serta tim ahli Amrih Bekti Utami, M.A. dan Surono, M.Pd. Dalam kesempatan ini juga dilakukan diskusi intensif antara kedua pihak. Koordinator Pokja Pembelajaran BBGP Sumaryanta berencana memperkuat substansi materi dengan sasaran audien guru penggerak. “Problem yang dihadapi adalah kesulitan SDM untuk mapel lain karena awalnya hanya dari mapel matematika” katanya. Harapannya adalah kerja sama untuk meng-cover keterbatasan tersebut. Termasuk pelatihan-pelatihan yang rencananya dilaksanakan secara daring seperti pembelajaran berdiferensiasi, STEM, pelatihan TIK, dan sebagainya. Sumaryanta juga menggagas bincang-bincang pendidikan ilmiah bermutu (BiDik IlMu) yaitu bincang ringan yang langsung support pada perkembangan materi untuk membekali guru saat mengajar, dan pendampingan open class yang dibuka lewat streaming youtube. Guru mengajar di kelas yang selanjutnya disiarkan lewat platform youtube untuk dapat dipantau oleh guru lain di sekolah masing-masing.
Menurut Sri Wahyuni dari Pokja transformasi digital membutuhkan kerjasama SDM untuk proses pengembangan media tersebut yang fokus pada substansi materi. Kebutuhan pengembangan LMS: butuh update teknologi terbaru untuk pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan, misal mengenai MOOC. Kebutuhan pengembangan sistem informasi. Diarahkan untuk dikembangkan oleh SDM sendiri atau kerja sama pihak ke-3 dengan adanya ijin dimana kerjasama utama yang diharapkan adalah sharing ilmu.