Kolaborasi Lintas Negara: Eurasia Lecturer Series #Episode3 Menghadirkan Sekjen Eurasia Foundation dari Jepang dan Senior Researcher dari Kyungpook National University, Korea Selatan

Senin, 24 Februari 2025 menjadi agenda Eurasia Lecturer Series #Episode3 yang cukup spesial. Pasalnya, pada #Episode3 ini, narasumber yang hadir merupakan Sekretaris Jendral Eurasia Foundation (from Asia) dari Jepang, Joon Kon Chung, Ph.D. dan Senior Researcher dari Kyungpook National University Korea Selatan, Lee Soon Hyeung, Ph.D.. Keduanya didiampingi oleh Dianni Risda, M.Ed. dari Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus perwakilan Eurasia Foundation Indonesia sebagai penerjemah.

Kegiatan diawali dengan ramah tamah dan inisiasi kerja sama antara Chung dan Lee bersama dengan Prof. Dr. Margana, M.Hum.,M.A. selaku Wakil Rektor bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi dan Usaha (RKSIU), serta bersama Prof. Anita Triastuti, M.A., Ph.D., selaku Kepala Kantor Urusan Internasional UNY. Kegiatan ini berlangsung di Ruangan Wakil Rektor bidang RKSIU membahas beberapa kemungkinan kerja sama yang bisa dikembangkan ke depannya. Selanjutnya, Chung dan Lee berkesempatan juga mengunjungi Museum Pendidikan Indonesia untuk melihat bagaimana sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan makan siang dan ramah tamah di FISHIPOL, bersama Prof.Dr. Mukhamad Murdiono, M.Pd. selaku dekan FISHIPOL dan Benni Setiawan, M.H.I selaku Wakil Dekan bidang Perencanaan, Keuangan, Usaha, dan Sumber Daya, didampingi juga oleh Ketua Departemen dan jajaran dosen Pendidikan Sosiologi.

Antusiasme peserta Eurasia Lecturer Series #Episode3 cukup besar. Terdapat 167 peserta yang hadir, dari 11 prodi dan 4 fakultas yaitu FISHIPOL, FIPP, FBSB, dan FMIPA. Selain peserta reguler yang akan mengikuti seri kuliah secara reguler (berjumlah 115 mahasiswa), kegiatan ini juga membuka pendaftaran peserta umum setiap minggunya dengan tema dan narasumber yang berbeda. Serial perkuliahan diawali dengan paparan materi dari Joon Kon Chung yang menyampaikan tentang bagaimana pentingnya komunitas sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. Identitas individu akan dikenali berdasarkan keterkaitannya dengan suatu komunitas, sehingga Chung menegaskan pentingnya menciptkan komunitas yang nyaman dan damai. Beliau juga berbagi pengalaman tentang bagaimana kondisi sosial dan pembentukan komunitas yang ada di Jepang. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Lee Soon Hyeung tentang bagaimana Korea Selatan mengembangkan budaya baru. Menurut Lee, Hallyu atau Korean Wave sebagai alat diplomasi budaya dan bahasa Korea. Pada perkembangannya, Hallyu tidak hanya sekadar menjadi subjek konsumsi, namun juga sebagai media untuk menciptakan budaya baru. Bahkan jika ditengok lebih jauh lagi dengan melihat tren perkembangannya di dunia, Hallyu sebagai alat pertukaran budaya juga meningkatkan sensitivitas budaya antara negara dan embracing diverse cultural content.

Walaupun terdapat perbedaan bahasa, namun tidak mengurangi antusiasme peserta dalam mengikuti dan menyimak paparan materi. Beberapa peserta aktif mengajukan pertanyaan untuk mengelaborasi pemikiran dan ide dalam seri perkuliahan tersebut. Harapannya, Eurasia Lecturer Series #Episode3 ini akan memberikan insight baru bagi mahasiswa bahwa berbagi pengalaman dan perspektif dari lintas negara lintas budaya, dan lintas wilayah akan dapat memperluas cara pandang dan menjadikan pikiran lebih terbuka.

Penulis
Sasiana Gilar
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
IKU 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia
IKU 8. Program Studi Berstandar Internasional