FT UNY DAN UNIVERSITAS PUTRA MALAYSIA GELAR BINCANG KOLABORASI

BINCANG KOLABORASI

Universitas Negeri Yogyakarta  (UNY) dengan Universiti Purta Malaysia (UPM) mengadakan kolaborasi “Sains Rumah Tangga dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga” pada Senin (15/03/2021). Acara ini digelar secara daring melalui Zoom, agenda acara membahas tentang persamaan dan perbedaan Sains Rumah Tangga dengan Pendidikan Kesejahteran Keluarga dimulai dari sejarah, perkembangan dan masa depan.

Di Indonesia, kita sudah tidak asing dengan istilah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga atau yang biasa disingkat menjadi PKK. Sedangkan di Malaysia, bidang ilmu yang serupa lebih dikenal dengan Sains Rumah Tangga. Acara ini dimoderatori oleh Dewi Eka Murniati, S.E., M.M dan dibuka oleh Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Mohammad Adam Jerussalem. Ph.D. Selanjutnya, materi disampaikan oleh Anis Binti Zakaria, Ph.D. dari UPM dan Dr. Kokom Komariah, M.Pd. dari FT UNY.

Konsep Sains Rumah Tangga dan Pendidikan  Kesejahteraan Keluarga pada dasarnya adalah sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup, memperbaiki mutu kehidupan dan kesejahteraan manusia. Lahirnya PKK di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sejarah, hal ini menjadi wujud pergerakan emansipasi wanita yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini dan Dewi Sartika. Perjuangan mereka akhirnya melahirkan sekolah untuk wanita. Sedangkan lahirnya Sains Rumah Tangga pada awalnya adalah untuk mempersiapkan anak perempuan bagaimana cara menjadi ibu rumah tangga yang baik dan bertanggungjawab. “Anak dara perempuan diajarkan cara memasak, menjahit, membuat kuih muih dan bermacam-macam lagi yang bersangkut paut dengan hal ehwal rumah tangga,” Ujar Anis Zakaria.

Dalam Sains Rumah Tangga terdapat delapan sub bidang, diantaranya yaitu kulinari dan pemakanan, fesyen, kosmetologi, konsumerisme, pengurusan keluarga, asuhan anak-anak, ID, dan gerontology. Sedangkan dalam PKK terdapat 10 aspek rumusan yang menjadi perhatian, yaitu hubungan intra dan antar keluarga, bimbingan perawatan anak, makanan, pakaian, perumahan, kesehatan, keuangan, tata laksana rumah tangga, keamanan lahir batin, dan perencanaan sehat.

Dalam perkembangannya menjadi ilmu keguruan, PKK menegalami perubahan dan perkembangan. PKK sebagai cabang ilmu pengetahuan menitikberatkan pada kehidupan keluarga. Lulusan diharapkan mampu memberi pendidikan tentang keluarga dan melakukan penelitian tentang perubahan pada keluarga dan lingkugannya untuk meningkatkan kesejahteraan. “Kader-kader PKK merupakan ujung tombak yang memiliki daya ungkit tinggi untuk kesejahteran masyarakat,” Ungkap Kokom.

Acara ini diikuti oleh kurang lebih 200 partisipan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari UNY, UPM, UNJ dan UNESA. Acara yang berlangsung selama 240 menit ini dinilai sangat bermanfaat dan menambah wawasan. Prof. Luthfiyah menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini “Materi yang disampaikan sangat komplit dan komperhensif. Materi sangat penting dan diharapkan kedepannya dapat diperluas tidak hanya ruang lingkup antar dosen dan mahasiswa,” Ungkapnya. (Nurul-Humas FT UNY)