Unit Layanan (UL) KKN PK UNY melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata di wilayah Kabupaten Temanggung. Kegiatan diikuti oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Margana, Ketua UL KKN PK Dr. Ngatman, Sekretaris UL KKN PK Dr. Hiryanto, Koordinator DPL Kabupaten Temanggung Nur Kadarisman, M.Si dan para Pokja Akademik. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik kegiatan KKN PK akan memberikan pengalaman pada mahasiswa tentang asimilasi budaya dan literasi manusia, yang merupakan salah satu komponen revolusi industry 4.0 yang akan sangat bermanfaat kedepan. “Dengan mengenal literasi manusia akan mendapatkan pembelajaran berbasis deferensiasi yang berakar dari perbedaan individu” kata Margana, Minggu (4/9) di Temanggung. Oleh karenanya mahasiswa UNY wajib menguasai tiga literasi yaitu literasi data, teknologi dan manusia. Kegiatan KKN ini juga untuk mempersiapkan mahasiswa dalam rangka memperoleh amal jariyah ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan yang akan datang.
Koordinator DPL Kabupaten Temanggung Nur Kadarisman, M.Si mengatakan bahwa salah satu output dari KKN itu adalah mahasiswa haru membuat video pendek yang diupload melalui kanal YouTube dan mendapat minimal 50-100 likes. “Tujuannya adalah terviralkannya potensi lokal dari UMKM, sumber daya alam, potensi budaya atau profil desa sehingga akan dikenal masyarakat” kata Nur Kadarisman. Menurut dosen jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA tersebut pembuatan video ini berdasarkan pengalaman mahasiswa KKN UNY pada masa pendemi satu tahun yang lalu dimana video tentang pembuatan kudapan di desa tempat tinggal mahasiswa tersebut viral dan membuat produsen kudapan tersebut laris. Beberapa waktu kemudian Nur Kadarisman meminta mahasiswa yang bersangkutan untuk men-check kembali berapa omset yang diperoleh pembuat kudapan setelah ada kontennya di Youtube, dan ternyata hasilnya meningkat cukup banyak. Hal inilah yang diterapkan Nur Kadarisman dan para Koordinator DPL UNY di seluruh kabupaten, untuk membantu mengembangkan potensi lokal dengan pembuatan video pendek. “Tahun ini video pendek tersebut akan kami lombakan dan pemenang terbaik akan mendapat hadian dari UNY” katanya.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan peninjauan ke lokasi KKN di Kundisari Kedu, dan Sekrikil Parakan, Temanggung. Pokja Akademik UL KKN PK Dr. Nawan Primasoni mengatakan bahwa kegiatan mahasiswa di lapangan hendaknya menyesuaikan dengan kondisi dan permintaan warga setempat. “Ada beberapa program yang dapat dijalankan sesuai permintaan warga atau keahlian yang dipunyai mahasiswa KKN” katanya. Anggota KKN Maulidya Triadi Utami memaparkan bahwa salah satu kegiatan KKN mereka adalah menyambut HUT RI ke-77. “Mulai dari pembentukan panitia dengan karang taruna, mengadakan lomba setingkat desa, mengadakan lomba untuk ibu-ibu PKK, dan mengadakan acara puncak berupa jalan sehat, senam dan kesenian khas untuk memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-77” kata Maulidya. Selain itu kelompok KKN Kundisari juga ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di desa kundisari dengan ikut langsung dalam pengambilan sampah di setiap dusun secara rutin, melakukan kegiatan pendampingan belajar untuk siswa TK dan SD di Desa Kundisari dengan terjun langsung ke setiap dusun untuk membuka semacam tempat les, guna mendampingi anak-anak untuk belajar serta tidak lupa melakukan konsultasi kepada kepala dusun untuk menyesuaikan program kerja yang telah dibuat dengan keadaan dan kegiatan yang ada di desa. Di Sekrikil Parakan mahasiswa KKN UNY berpartisipasi dalam kegiatan Hari Ulang Tahun RI Ke-77 yang menampilkan kesenian khas yaitu pentas topeng ireng. Menurut Isa Irawan topeng ireng ini merupakan gabungan antara jathilan, kuda lumping dan ndolalak. Ciri khasnya ada pada bulu-bulu yang dikenakan pada kepala pemainnya yang juga merupakan identitas antar kelompok topeng ireng. Pokja Bagian Akademik Dr. Banu Setyo Adi berharap kesenian ini dapat diangkat menjadi sebuah penelitian oleh mahasiswa KKN UNY di Sekrikil karena keunikannya. “Bisa juga menjadi bahan skripsi bagi mahasiswa program studi yang relevan” kata Banu Setyo Adi. (Dedy)