BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI PROGRAM RPL

1
min read
A- A+
read

BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI PROGRAM RPL

Belajar sepanjang hayat merupakan hak dan tanggung jawab bagi setiap insan di muka bumi ini. Di Indonesia, pada pasal 31 UUD 1945 ini menjadi salah satu landasan penting untuk mengatur keberlangsungan kegiatan pendidikan di tanah air. Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat mahasiswa yang putus kuliah karena berbagai sebab. Ada yang karena keterbatasan biaya ataupun masa studi yang sudah melebihi sehingga DO.

Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi klaster 1 tingkat nasional dalam rangka mengemban amanah kebijakan Unesco tentang life long learning amanah UUGD, UUPT tentang perolehan kompetensi dan kualifikasi, amanah Perpres No 08/2012 tentang KKNI (pengakuan, penyetaraan) dan amanah Permenristekdikti Nomor 26 tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), maka hari ini (Sabtu, 17/7) menyelenggarakan  Koordinasi Penyelenggaraan Program Bantuan  Pemerintah RPL yang dilaksanakan secara daring via media zoom. Koordinasi diikuti oleh semua wakil rektor, dekan, wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan, kepala biro, direktur dan wakil direktur, kepala kantor admisi dan beberapa staf terkait.
Berdasarkan laman dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang dimaksud dengan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan kompetensi hasil belajar dari pembelajaran nonformal, informal, dan pengalaman kerja ke capaian hasil belajar pembelajaran formal, yaitu berupa pembebasan sejumlah mata kuliah atau perolehan sks untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi (mahasiswa yang diterima hanya diwajibkan mengikuti beberapa mata kuliah yang tidak memperoleh pengakuan). Program bantuan ini mengajak calon mahasiswa untuk mendaftar di Perguruan Tinggi (Universitas, Institut, atau Sekolah Tinggi) pada program Sarjana dan Magister (non-vokasi). Bagi mahasiswa yang mendaftar dan diterima, akan diberikan bantuan subsidi biaya kuliah selama satu semester.

Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang diberi amanah untuk menyelenggarakan program RPL adalah Universitas Negeri Yogyakarta. Dari 61 prodi yang diusulkan, 59 prodi sampai dengan tahap evaluasi/verifikasi, dan sebanyak 54 prodi yang berhasil memperoleh persetujuan dengan diterbitkan SK dari  Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan no 3514/E2/PB.04.02/2021. Rincian 54 prodi adalah 32 prodi S-1 (kependidikan), dan 22 prodi S-2 (kependidikan dan non kependidikan).

RPL menurut Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk belajar sepanjang hayat melalui pendidikan formal pada jenjang Pendidikan Tinggi. Disamping mendorong masyarakat yang karena berbagai hal terputus kuliahnya atau tidak dapat melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi tetapi memiliki pengalaman kerja dan kompetensi yang relevan untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. Dan tentunya pemerintah akan memberikan bantuan untuk mendaftarkan secara gratis di Perguruan Tinggi yang ditunjuk dan memberikan bantuan subsidi biaya kuliah pada semester pertama.

“Sedangkan konsep dasar filosofi belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang belajar terus menerus dan berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian sampai akhir hayat, sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusia, “kata Margana.
RPL ini dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dengan persyaratan Lulusan SMA atau sederajat yang memiliki pengalaman kerja untuk dapat melanjutkan pada program Sarjana. Lulusan D1/D2/D3 atau pernah mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi tetapi tidak selesai yang memiliki pengalaman kerja untuk dapat melanjutkan pada program Sarjana. Lulusan Sarjana dan pernah mengikuti kuliah pada program Magister tetapi tidak selesai, baik yang memiliki pengalaman kerja maupun yang tidak untuk dapat melanjutkan pada program Magister.

Informasi tentang pendaftaran dapat diakses melalui laman https://pppk-rpl.kemdikbud.go.id/ demikian disampaikan Dr. Gunadi selaku moderator pada kegiatan ini, menutup workshop hari ini. (Sud).