Seni adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Seni tidak hanya berfungsi sebagai sarana ekspresi diri, tetapi juga sebagai media komunikasi, pendidikan, hiburan, dan pengembangan kreativitas. Seni juga memiliki nilai estetika, etika, dan kebenaran yang dapat memperkaya dan memperdalam pemahaman tentang dunia sekitar. Untuk itulah mahasiswa KKN UNY membuat mural sebagai media penyampaian pesan.
Para mahasiswa yang tergabung dalam KKNR 8622 UNY 2023 Dusun Salehan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang menggagas mural bertema Sumpah Pemuda di dusun setempat. Mereka adalah Rafi Yahya, Annisah Noor Ramadhani, Dasta Ayunistya Aulia, Fairuz Zulfa Munifah, Karenda Parasma Suci Jatmiko, Kurniawan Adi Pangestu, Muhammad Sofyan Wirahadikusumo, Prameswari Nurul Riyanti dan Putri Yufita. Menurut ketua KKN Salehan Rafi Yahya pada awalnya ide membuat mural itu hanya berdasar obrolan semata. “Kami memaparkan semua program kerja KKN tetapi kegiatan mural ini belum kami paparkan karena masih ragu-ragu untuk menyampaikannya. Tetapi ketika acara kumpulan pemuda kami menyampaikan ide kami mengenai mural ini ternyata responnya positif” ujar Rafi, Rabu (29/11). Akhirnya Rafi dan mahasiswa KKN berdiskusi bersama para pemuda Salehan tentang tema mural, dan disepakati untuk mengambil tema Sumpah Pemuda.
Pencetus disain mural Kurniawan Adi Pangestu menjelaskan, filosofi mural yang dibuatnya adalah ‘Generasi Membara’ agar anak-anak meneruskan semangat juang nasionalisme. “Karena yang muda tidak selamanya muda dan yang anak kecil akan menjadi dewasa, mereka akan tumbuh memuncak” katanya. Artinya akan ada regenerasi dalam memperingati Sumpah Pemuda. Gambar candi melambangkan posisi dusun yang berada di Kabupaten Magelang yang identik dengan Borobudur. Sedangkan gambar lima anak-anak memegang bendera merah putih itu melambangkan kesatuan dan semangat gotong royong generasi muda dan mencerminkan harapan untuk masa depan yang cerah, diwujudkan melalui kontribusi bersama generasi muda dalam membangun bangsa. Selain itu, simbol bendera merah putih juga menekankan persatuan dan kebangsaan.
Menurut mahasiswa prodi Pendidikan Kriya Fakultas Bahasa Seni dan Budaya tersebut rerumputan hijau (area warna hijau) melambangkan keberlanjutan, pertumbuhan, dan keseimbangan dengan alam. “Ini menggambarkan harapan untuk masa depan yang lestari, di mana generasi muda berkontribusi dalam pelestarian lingkungan sambil memegang teguh nilai-nilai kebangsaan. Sementara itu, penambahan batu-batu di area hijau dengan rerumputan mewakili perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa” ujar Kurniawan. Dalam konteks anak-anak yang memegang bendera di tengah rerumputan, batu-batu tersebut menggambarkan hambatan yang mereka hadapi, layaknya batu-batu itu, menjadi kokoh dan tegar dalam menghadapi masa depan. Ini adalah simbol perjuangan yang membangun karakter dan ketangguhan generasi muda.
Ketua Pemuda Dusun Salehan Muhammad Hardian mendukung program kerja mural tersebut sebagai kegiatan yang bermanfaat dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda. “Disamping itu kegiatan muralisasi ini juga dapat menambah kreativitas pemuda Dusun Salehan serta memperindah bangunan gudang” kata Hardian.
Seni mural merupakan salah satu bentuk seni rupa yang menggunakan media dinding sebagai kanvasnya. Seni mural dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, menyampaikan pesan, atau memperindah lingkungan. Mahasiswa KKN sering kali memanfaatkan seni mural sebagai salah satu program kerja mereka. Hal ini dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya seni dan budaya. Selain itu, seni mural juga dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa tertentu. Misalnya, mural yang menggambarkan logo perusahaan, atau mural yang menggambarkan produk unggulan daerah.
Secara umum, seni mural yang dibuat oleh mahasiswa KKN memiliki beberapa manfaat, yaitu meningkatkan estetika lingkungan, menyampaikan pesan positif kepada masyarakat, mengembangkan kreativitas mahasiswa dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono