Josef Richardo Rupa Nunang mahasiswa UNY Angkatan 2021 menggagas Tee Bites, modifikasi tempe menjadi sebuah produk manis yang banyak digemari. Nama Tee Bites tersebut uniknya tercetus dari filosofi yang unik, Tee adalah singkatan dari tempe, sedangkan Bites yang berarti satu atau dua gigitan. Yang tentu dengan harapan produknya bisa dinikmati banyak orang dari satu gigitan ke gigitan lain.
Meskipun awalnya Josef memang senang dengan olahan pastry dan bakery, namun tiba-tiba terlintas dalam benaknya untuk membuat cookies. Ide awalnya ingin membuat cookie pops, karena target produknya pada saat itu adalah anak-anak. Namun setelah memikirkan banyak kemungkinan yang mengarah pada keberhasilan penjualan, Tee Bites dipilih menjadi produk final. Dan nyatanya terbukti, Tee Bites berhasil menjadi inovasi makanan yang digemari anak-anak karena berbentuk checkerboard cookies dengan rasa yang unik.
Rasa tempe pada produk ini tidak perlu diragukan lagi, Josef melalui wawancara dengan gamblang menjelaskan bahwa produk ini berasal dari bahan dasar tempe. “Proses pembuatannya untuk tepung, mungkin yang pertama, itu menggunakan tempe kedelai lokal, sebelum diolah menjadi Tepung. Tempe di potong kecil dan di kukus hingga lunak, kemudian di taruh dalam tray dan dikeringkan di cabinet dryer” ungkap Josef.
Tentu produk inovasi ini memerlukan proses panjang. Terbukti Produk Tee Bites ini sudah terkonsep sejak bulan Februari 2024, hingga akhirnya baru yakin diproduksi pada Juni 2024. Dan lebih mengejutkan lagi, produksi Tee Bites dilakukan secara mandiri pada dua tempat yang berbeda, yaitu di Lab Kimia PTBB dan kos atau rumah rekan Josef.
Produk Tee Bites bisa dijadikan sebagai opsi oleh-oleh karena dapat bertahan dari 1-2 minggu. Produk ini tidak serta merta lepas dari pantauan dosen, melainkan dengan pertimbangan dan persetujuan dosen untuk peluncuran produk Tee Bites di pameran hari tempe nasional. Sehingga terkait dengan rasa, kemasan, dan ketahanan produk sudah divalidasi dengan acuan dosen pembimbing.