Dalam rangka krida Jumat sekaligus memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, UNY menyelenggarakan senam pagi setiap Jumat di semua lembaga. Senam diikuti oleh civitas akademika UNY baik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
Instruktur senam Fitri dari Sekolah Senam Hana mengatakan senam pada hari ini diawali dengan opening Senam Diabet 3 dilanjutkan dengan Senam Aerobik. “Senam Diabetes 3 adalah rangkaian gerakan senam yang dirancang khusus untuk penderita diabetes” katanya, Jumat (15/12) di halaman Rektorat UNY. Senam ini terdiri dari 10 gerakan yang dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik, menurunkan gula darah, dan mencegah komplikasi diabetes. Senam aerobik adalah latihan fisik yang melibatkan gerakan tubuh yang berulang-ulang dan dilakukan dengan intensitas tinggi. Senam aerobik dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan, sehingga dapat meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhan. Idealnya senam aerobik dilakukan 3-5 kali seminggu, masing-masing selama 30 menit. Namun dapat menyesuaikan frekuensi dan durasi senam sesuai dengan kondisi kesehatan.
Usai melakukan aktivitas berolahraga disediakan juga sarapan pagi bagi peserta. Tujuannya adalah peserta senam dapat kembali bugar setelah mendapat asupan gizi melalui makanan yang disediakan. Menurut dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Prof. Soni Nopembri, pemberian sarapan pagi usai berolahraga ini sangat baik karena selain mengakrabkan antar person juga memberi impact pada Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya pada point kedua ‘No Hunger’ dan ketiga ‘Good Health And Well-Being’. SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB September 2015 untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang di planet ini.