Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Berbantuan Teknologi Informasi

2
min read
A- A+
read

Prof. Sujarwo

Di era digital saat ini teknologi informasi memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu memberdayakan potensi anggota masyarakat. Kehadiran teknologi informasi perlu disikapi memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap individu dalam masyarakat memiliki potensi yang siap untuk dikembangkan dan diberdayakan. Berdayanya anggota masyarakat sangat dipengaruhi oleh motivasi internal (softskills) dan motivasi eksternal (kehadiran orang lain, lingkungan, fasilitas, media, kultural, struktur masyarakat dan sebagainya). Pemberdayaan hendaknya diawali melalu proses penyadaran masyarakat dalam menemukenali kondisi, masalah, kebutuhan dan potensi yang dimiliki sebagai modal awal pengembangan potensi melalui pemberian kapasitas (pemberian daya), memanfaatkan daya, mengelola daya dan mengembangkannya secara fungsional. Untuk itu diperlukan strategi yang taktis, efektif, efisien, dan produktif. Menurut guru besar Bidang Ilmu Teknologi Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, Prof. Sujarwo. Dikatakannya pemberdayaan masyarakat adalah membangkitkan potensi yang ada dalam diri individu atau kelompok dan lingkungannya dengan memberikan dorongan, memberikan kesadaran akan potensi yang dimiliki, memberikan kapasitas, mengelola, mengembangkan dan menindaklanjuti berbagai program yang ada menuju perubahan masyarakat yang berdaya guna dan memiliki kemampuan memperbaiki kehidupannya.Setiap masyarakat memiliki adat istiadat, kebiasaan dan aturan yang disepakati bersama oleh anggota masayarakat. Kehadiran orang luar ke suatu wilayah tertentu, harus memperhatikan etika, adat istiadat di masyarakat, dan norma yang berlaku dimasyarakat” kata Sujarwo, Selasa (3/1) di UNY. Oleh karenanya potensi lokal yang berwujud kondisi lingkungan, sumber daya manusia, sumberdaya alam, budaya masyarakat, dan segala sesuai yang mendukung kehidupan masyarakat perlu diberdayakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pria kelahiran Karanganyar, 30 Oktober 1969 itu menjelaskan pada era sekarang ini penggunaan teknologi informasi dapat membantu pemberdayaan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (digital) untuk melakukan perubahan di dalam pemberdayaan masyarakat menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Peralihan dari teknologi analog menjadi teknologi digital sangat membantu dalam mempercepat pekerjaan dan informasi. Namun di samping keuntungan yang didapat terdapat ancaman terhadap penerapan teknologi digital, sehingga literasi digital dalam pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan” katanya. Dalam aspek pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, teknologi informasi dan komunikasi  digunakan untuk mengembangkan kreativitas masyarakat, misalnya aplikasi digital untuk data based dan kreasinya seperti Microsoft Office, Excel, Macroflash, dan Lectora, digunakan untuk presentasi. Juga dapat meningkatkan kolaborasi, misalnya penggunaan aplikasi web jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan sebagainya; dimanfaatkan dalam kegiatan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, memperlancar komunikasi melalui penggunaan fasilitas yaitu instagram, e-commerce, e-mail dan e-course yang memungkinkan anggota masyarakat berinteraksi satu sama lain, fasilitator, pemimpinnya, bahkan dengan stakeholder yang cenderung membantu proses akademik dan non akademik. Teknologi informasi juga berfungsi sebagai media pembelajaran, baik bagi fasilitator maupun anggota masyarakat, untuk melakukan presentasi dan belajar secara mandiri, menggunakan website dan multimedia, aplikasi yang bisa digunakan misalnya virtual reality, augmented reality atau Fixed reality.

Doktor bidang ilmu teknologi pembelajaran Universitas Negeri Malang itu menyatakan, saat ini telah dicanangkan berbagai aplikasi untuk membantu pemberdayaan masyarakat terutama desa. Transformasi digital desa menawarkan beragam aplikasi digital untuk perbaikan layanan masyarakat. digital society, terkait kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan TIK secara bijak dan produktif, serta terbangunnya revolusi sosial 5.0, yakni masyarakat digital yang menjadikan hubungan sosial yang baik sebagai pondasi kehidupannya. Selanjutnya digital economy adalah dukungan segenap pelaku ekonomi, baik di tingkat desa, lokasi regional, nasional hingga internasional bagi tumbuhnya ekonomi desa. Aplikasi yang telah dicanangkan oleh meliputi aplikasi Sistem Desa dan Kawasan New Generation (Sideka-NG), Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel), Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), dan Sistem Pengelolaan Aset Desa (Sipades). Alat bantu untuk memberikan kemudahan dan percepatan pelaksanaan program, yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi atau digitalisasi kegiatan dalam persiapan, pelaksanaan, evaluasi, publikasi sampai pada program tindak lanjut diperlukan agar serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal dapat terlaksana secara efektif, produktif, dan efisien.

Penulis : Dedy

Editor : Sudar

IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat