KKN UNY Hadirkan Inovasi Rocket Stuff untuk Efisiensi Pembakaran Sampah

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Desa Mijil, Giritengah, Borobudur, Magelang, menghadirkan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi pengelolaan sampah desa melalui pembangunan Rocket Stuff, sebuah tungku pembakaran berteknologi draft vertikal yang mampu membakar sampah lebih cepat, bersih, dan minim asap. Inovasi ini menjadi jawaban atas persoalan sampah rumah tangga yang selama ini menjadi tantangan di tingkat pedesaan, terutama terkait penumpukan limbah organik dan anorganik ringan.

Program ini digagas dan dikerjakan oleh anggota KKN UNY Desa Mijil, yakni Nur Ihsan Muadzin, Bagas Ramadhan, Shafira Aurel Eve Giroth, Ardina, Gina Berliana, Nugroho Satriyo Nur Adi Praset, Luthfi Lidya Ningrum, Salsa Bela Setia Ningsih, Dede Haryono, serta Afwu Yufa Wibowo, yang sekaligus menjabat sebagai ketua kelompok. Mereka terlibat dalam seluruh tahapan, mulai dari diskusi desain, pengadaan bahan, pembangunan struktur, hingga proses uji coba bersama warga.

Rocket Stuff dibangun dengan memanfaatkan bata tahan api dan semen khusus, dilengkapi cerobong vertikal yang memaksimalkan aliran udara panas sehingga proses pembakaran menjadi lebih efisien. Pada bagian bawah terdapat ruang pembakaran horizontal yang memudahkan warga memasukkan sampah seperti daun kering, ranting, serta limbah organik lainnya. Hasil uji coba menunjukkan peningkatan efisiensi pembakaran hingga dua kali lipat dibandingkan pembakaran terbuka, dengan sisa abu yang jauh lebih sedikit dan asap yang lebih tipis.

Ketua KKN Desa Mijil, Afwu Yufa Wibowo, menyampaikan bahwa inovasi ini lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. “Warga Mijil selama ini masih kesulitan mengelola sampah rumah tangga karena belum ada sistem pengangkutan rutin. Melalui Rocket Stuff, kami ingin menawarkan solusi yang mudah, murah, dan ramah lingkungan. Harapan kami, alat ini tidak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah, tetapi juga mengurangi polusi akibat pembakaran terbuka” ujarnya, Kamis (20/11/25).

Afwu menambahkan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pembangunan alat, tetapi juga edukasi. Mahasiswa KKN memberikan sosialisasi mengenai pentingnya memilah sampah sebelum dibakar serta bahaya membakar jenis sampah tertentu seperti plastik berklorin, karet, atau limbah kimia. Edukasi ini dipandang penting sebagai upaya menjaga kualitas udara serta kesehatan warga.

Inovasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Warga menilai tungku pembakaran ini lebih praktis dan aman digunakan, terutama dibandingkan metode lama yang menghasilkan asap pekat dan berpotensi mengganggu lingkungan. Dengan konstruksi yang kokoh dan tahan panas, Rocket Stuff juga dinilai memiliki umur pakai yang panjang sehingga dapat dimanfaatkan oleh banyak keluarga secara bergantian.

Melalui program Rocket Stuff, KKN UNY Mijil Borobudur membuktikan bahwa inovasi lingkungan tidak harus selalu bergantung pada teknologi modern atau biaya besar. Dengan kreativitas dan semangat pemberdayaan, mahasiswa mampu menghadirkan solusi yang sesuai kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong perubahan perilaku pengelolaan sampah. Program ini sekaligus memperkuat kontribusi KKN UNY terhadap pencapaian SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab), serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui upaya pengurangan polusi, peningkatan efisiensi pengolahan sampah, dan edukasi lingkungan yang berkelanjutan.

Program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di Desa Mijil. Semangat kolaboratif antara mahasiswa dan warga menjadi kunci utama keberhasilan inovasi ini, sekaligus mencerminkan komitmen KKN UNY dalam menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
Inovasi
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus