Dalam rangka realisasi program kerja Bidang HORE (Hobi, Olahraga, dan Rekreasi), Rabu, 30 Agustus 2023, Ikatan Keluarga Pensiunan Universitas Negeri Yogyakarta (IKAPEN UNY) menyelenggarakan program Wisata Kultural. Objek wisata kali yaitu Pura Mangkunegaran dan Waduk Cengklik Park (WCP). Demi kebersamaan dan memudahkan pengenalan satu dari yang lain, para peserta menggunakan atasan bernuansa putih, bawahan bernuansa bebas. Demikian pula, bagi muslimah yang berjilbab diseyogiakan memakai jilbab warna merah. Di sisi lain, itu untuk membangun suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sepanjang perjalanan menuju objek-objek wisata, di dalam dua bus besar itu tampak wajah-wajah ceria para peserta. Sesekali terdengar suara yel-yel IKAPEN UNY, pada kali lain terdengar alunan lagu-lagu nostalgia dari media yang disiapkan oleh pihak bus maupun yang dinyanyikan oleh beberapa penyanyi IKAPEN UNY. Di sela-sela keceriahan itu beberapa ibu panitia membagi aneka minuman tradisional seperti minuman kunyit asem, minuman secang, minuman jahe, maupun makan untuk sarapan dan snack.
Tiba di Pura Mangkunegaran rombongan disambut oleh pemandu wisata (tour guide) yang kemudian dibawa masuk melewati gapura hijau. Tampak Pamedhan, lapangan atau halaman yang cukup luas untuk berfoto-foto bersama dengan background air mancur depan pendhapa. Selanjutnya rombongan dibawa memasuki Pendhapa Ageng berukuran 3500 m2. Di situ para Pemandu membagikan tas untuk tempat sandal atau sepatu dan memberi arahan tentang tata cara selama berada di Pura, di antaranya melepas alas kaki, melepas topi, dan tidak diperkenankan mengenakan celana pendek dan pakaian tanpa lengan.
Selama kunjungan itu para Pemandu menyampaikan informasi tentang Sejarah Pura Mangkunegaran, sebuah Kadipaten yang posisinya di bawah Kasunanan dan Kasultanan. Dikisahkan bahwa Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran I (1757). Tahta Pura Mangkunegaran saat ini dipegang oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran IX (1987 – sekarang). Informasi juga menyangkut arsitektur istana, yang terdiri atas bagian utama, yaitu Pamedhan, Pendhapa Ageng, Pringgitan, Ndalem Ageng, dan Keputren.
Salah satu bangunan yang menarik, Pendhapa Ageng, berbentuk joglo, dengan tiang-tiang kayu berbentuk persegi untuk menyangga atap joglo, yang ternyata diambil dari pepohonan dari Alas Kethu, Wonogiri. Seluruh bangunan tersebut dibangun tanpa menggunakan paku. Warna kuning dan hijau yang mendominasi pendhapa adalah warna pare anom yang merupakan warna khas Pura Mangkunegaran.
Di bagian langit-langit pendhapa terbentang batik Kumudhowati, ada delapan kotak yang bagian tengahnya masing-masing memiliki warna dan arti masing-masing. Warna kuning mencegah rasa kantuk, warna biru mencegah musibah, warna hitam mencegah rasa lapar, warna hijau mencegah frustrasi, warna putih mencegah pikiran birahi seks, warna oranye mencegah perasaan takut, warna merah mencegah kejahatan, dan warna ungu mencegah pikiran jahat.
Di komplek Pura Mangkunegaran terdapat museum yang menyimpan beragam koleksi benda bersejarah milik Pura Mangkunegaran yang dikumpulkan sejak 1926. Karena satu dan lain hal, peserta rombongan tidak diperkenankan memasuki museum. Di Pendhapa Ageng terdapat gamelan pusaka dan legendaris, yakni: Kyai Kenyut Mesem, Kyai Seton, dan Kyai Lipur Sari. Gamelan Kyai Lipur Sari, gamelan terbaru, ditabuh setiap Rabu untuk mengiringi latihan tari dan pertunjukan untuk wisatawan. Akhirnya, sekitar pukul 11.00 rombongan meninggalkan Pura Mangkunegaran menuju objek Waduk Cengklik Park, namun singgah sebentar di Javenir untuk sekedar membeli oleh-oleh.
Waduk Cengklik Park terletak di Dusun Gunungparan, Desa Ngargejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, 4,3 kilometer dari Bandara Internasional Adi Sumarmo. Sebagai objek wisata kebanggan warga Boyolali, Waduk Cengklik Park dilengkapi dengan berbagai wahana wisata di antaranya: Waterboom, Bioskop Virtual Reality, Monorail, Bom-bom Car, Rumah Terbalik, Labirin Kaca, Komedi Putar, Kereta Mini, Kiddy Boat, Super Rally, Mandi Bola, Sky Merry, dan Trampolin.
Di Waduk Cengklik Park rombongan melaksanakan ISHOMA (IStirahat, SHolat, dan MAkan siang), sambil mengikuti sambutan dari Ketua IKAPEN UNY dan tidak lupa meneriakkan yel-yel IKAPEN UNY CERIA. Acara selanjutnya para peserta diberi kebebasan untuk menikmati aneka wahana wisata.
Ketika kunjungan sudah dianggap cukup, rombongan meninggalkan Waduk Cengklik Park untuk kembali ke Jogja. Alhamdulillah Wisata Kultural IKAPEN UNY dapat berlangsung secara tertib, aman, terkendali, dan membahagiakan. Akhirnya, rombongan tiba kembali di kampus UNY sekitar pukul 17.30.
Penulis: Sri Hartati
Editor : Dedy