Seminar Wirausaha Merdeka EduBlankOn UNY Angkat Tema 'Design Thinking'

Para narasumber

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menggelar kegiatan Seminar Wirausaha Merdeka yang diselenggarakan oleh EduBlankOn, program dibawah Wirausaha Merdeka (WMK) yang diinisiasi oleh UNY. Hal ini bertujuan untuk mentransformasi mahasiswa yang belum mendalami kewirausahaan (blank) menjadi wirausaha muda yang cakap dan percaya diri (on). Seminar kali ini mengangkat tema ‘Design Thinking’ dengan tujuan memperkenalkan metode berpikir inovatif yang dapat diterapkan dalam dunia usaha. Kegiatan yang digelar pada Jumat (27/9) di Auditorium ini dihadiri oleh 400 mahasiswa dari 28 perguruan tinggi yang memiliki minat dalam bidang kewirausahaan. Pembicara utama dalam seminar ini adalah Direktur PT Samkyung Jaya Garments Joko Purnomo dan CEO Sm-Art Batik Miftahudin Nur Ihsan.

Joko Purnomo menyampaikan materi Enterpreneurial Leadership adalah perpaduan antara kemampuan kepemimpinan dan mindset wirausaha yang relevan dengan Program Wirausaha Merdeka. “Entrepeneurial Leadership itu penting karena melakukan inovasi dan adaptasi, menciptakan lingkungan produktif sekaligus menginspirasi tim untuk berkomitmen” ujar Joko. Enterpreneurial leadership berpengaruh pada budaya organisasi seperti budaya inovasi dimana pemimpin harus mendorong budaya organisasi yang mempromosikan kreativitas dan eksperiment, budaya kepercayaan transparansi dan komunikasi terbuka membangun kepercayaan di dalam tim. Terakhir budaya kewirausahaan yang mendorong anggota tim untuk berpikir seperti wirausaha, mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Menurut Joko Purnomo kepemimpinan bisnis yang efektif adalah kunci untuk mencapai keberhasilan jangka panjang, dengan memadukan visi, inovasi, dan kemampuan memotivasi tim di tengah perubahan yang dinamis.

Sedangkan Miftahudin Nur Ihsan memaparkan tentang Design Thinking yang merupakan sebuah pendekatan atau metode pemecahan masalah yang berpusat pada pengguna (user-centered), dengan tujuan untuk menghasilkan solusi inovatif dan efektif. Pendekatan ini menggunakan cara berpikir desainer dalam proses pengembangan produk, layanan, atau pengalaman dengan fokus pada kebutuhan, perilaku, dan perspektif pengguna. “Design Thinking merupakan kerangka berpikir inovasi baru dimana harus seimbang antara hal yang diinginkan dan dibutuhkan customer dengan kemampuan internal dan aspek bisnis” katanya. Tahapannya meliputi inspirasi, ide dan implementasinya. Kata kuncinya menekankan, mendefinisikan, mengidealkan, membuat prototipe, dan pengujian.

Selain sesi materi, seminar ini juga dilengkapi dengan workshop interaktif di mana peserta diajak untuk berdiskusi dan tanya jawab. Mahasiswa yang hadir mengaku sangat antusias dan merasa mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana menciptakan ide-ide bisnis yang inovatif dan berkelanjutan. Salah satu peserta, Muhammad Afif Rifqi dari Universitas PGRI Yogyakarta mengatakan seminar ini memupuk jiwa wirausaha bagi mahasiswa. “Saya sekarang lebih percaya diri untuk memulai bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pasar, apalagi saya juga sudah punya usaha garment” kata Afif.

Seminar Wirausaha Merdeka ini merupakan bagian dari rangkaian program Kampus Merdeka yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini diharapkan mampu mencetak wirausahawan muda yang kreatif, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan seiring dengan tujuan pembangunan berkelanjutan bidang pendidikan dan kemitraan.

Dengan tema Design Thinking, UNY melalui EduBlankOn berharap para peserta dapat membawa perubahan positif dalam dunia wirausaha, sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat melalui solusi-solusi bisnis yang relevan dan berkelanjutan.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat