Pentingnya Menanamkan Jiwa Corporate Culture Pada Perguruan Tinggi PTNBH

1
min read
A- A+
read

“Corporate Culture merupakan seperangkat nilai dan norma yang menentukan bagaimana orang- orang dalam organisasi berperilaku dan setiap anggotanya  harus mengikuti prinsip untuk bisa diterima dalam organisasi" ungkap Dr. Sutarno Bintoro, S.S., S.E.,M.M., dalam paparan Kuliah Umum di depan mahasiswa baru UNY dengan membawa tema “Implementasi Corporative Culture pada Perguruan Tinggi PTNBH”, di GOR UNY (7/8).

Dr. Sutarno Bintoro, yang merupakan alumni dari Fakultas Bahasa Seni dan Budaya (FBSB) UNY adalah seorang tokoh yang mempunyai pengalaman di berbagai bidang. Jabatan yang pernah disandangnya antara lain menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dan Principal Expert Fraud Prevention and Audit Support PT Pertamina (Persero), Penyuluh anti Korupsi Utama di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan anggota KLFI (Komunitas Linguistik Forensik Indonesia). Untuk saat ini Sutarno Bintoro menjabat sebagai Director of Bus Dev. & Compliance Gan Konsulindo Group. 

Sutarno diawal materinya mengatakan bahwa satu hal yang diingat dari kampus UNY adalah seluruh mahasiswanya diajarkan untuk memiliki karakter yang baik. “Saya bangga menjadi salah satu alumni UNY karena UNY selalu menanamkan pendidikan karakter bagi para mahasiswanya” ujarnya. 

Sutarno menambahkan sebagai kampus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) UNY wajib menanamkan jiwa Corporate Culture bagi para sivitas akademikanya "Corporate Culture merupakan seperangkat nilai dan norma yang menentukan bagaimana orang- orang dalam organisasi berperilaku dan setiap anggotanya  harus mengikuti prinsip untuk bisa diterima dalam organisasi". 

Ia menambahkan bahwa banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan diterapkannya Corporate Culture antara lain, mendukung lingkungan kerja yang positif, menciptakan karyawan yang antusias dan termotivasi, menciptakan karyawan yang bernilai tinggi serta mendorong dan meningkatkan kualitas , kinerja dan produktivitas karyawan.

Lebih lanjut Bintoro menambahkan bahwa attitude (sikap) juga menjadi hal yang penting yang harus diperhatikan jika ingin membentuk sebuah keberhasilan bagi perusahaan, kampus, atau lembaga manapun juga. Jika seluruh anggota dalam sebuah lembaga memiliki attitude yang baik, maka lembaga tersebut akan memiliki nama baik dan dipercaya oleh seluruh masyarakat.

“Penting diingat bahwa kesuksesan itu 80% ditentukan oleh attitude dan 20% oleh bakat,” ujar Bintoro. 
Selain attitude, sebagai sebuah perguruan tinggi yang mempunyai nama besar UNY juga harus menanamkan jiwa spiritualitas.

“Spiritualitas memiliki dampak signifikan dan positif terhadap sebuah attitude dalam pekerjaan seperti  komitmen dalam bekerja, tingkat kepuasan dalam bekerja, performa pekerjaan, dan bagaimana seseorang bertanggung jawab dalam bekerja,” urainya panjang lebar.

Jika seseorang sudah memiliki jiwa spiritualitas, maka otomatis ia akan rajin beribadah, dan fungsi ibadah itu salah satunya adalah sebagi kontrol untuk selalu mengingat Allah dan selalu berudah berbuat baik. “Setelah menanamkan attitude yang baik serta spiritualitas, yang terakhir yang harus dibudayakan adalah semangat integritas,“ papar Bintoro. Menurut Cambridge Dictionary, Integritas sendiri mengandung pengertian kualitas kejujuran dan meiliki  prinsip moral yang menolak untuk diubah. 

Pada akhir paparannya, Bintoro berpesan pada para mahasiswa baru agar suksses di masa depan antara lain harus membangun personal branding yang positif, stop flexing, respect terhadap orang lain, perbanyak circle positif, menyelesaikan setiap masalah dengan jujur dan terhormat serta membangun networking. 

Penulis: Khairani Faizah
Editor : Sudaryono

MBKM