PEMBUKAAN SANGGAR BELAJAR BSO IPA MENGAJAR

Dalam rangka pengadaan bimbingan belajar gratis untuk masyarakat sekitar, Badan Semi Otonom (BSO) IPA Mengajar HIMAIPA UNY menyelenggarakan pembukaan sanggar belajar BSO IPA Mengajar, Kamis (7/3) di Dusun Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta.

Dalam pembukaan sanggar belajar tersebut Siti Zubaidah Sya’bani, selaku ketua BSO IPA Mengajar, mengatakan sanggar belajar BSO IPA Mengajar merupakan rumah belajar yang diperuntukan untuk siswa SD hingga SMP dan tanpa pungutan biaya apapun.

Siti Zubaidah Sya’bani menambahkan, sanggar belajar BSO IPA Mengajar akan membantu anak-anak untuk memahami pelajaran di sekolah dengan cara yang menyenangkan. Proses pembelajarannya akan dilakukan rutin tiap minggunya yang dibersamai oleh para mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA UNY. Disini, nantinya kita akan bareng-bareng belajar dengan cara yang menyenangkan.

Siti Zubaidah Sya’bani berterimakasih kepada tokoh masyarakat dan warga Dusun Pringwulung atas sambutan, bantuan, dan dukungan dalam pembukaan sanggar belajar BSO IPA Mengajar, serta antusiasmenya dalam mengikuti program kedepannya. “Terimakasih kepada seluruh warga atas sambutannya, khususnya pengurus takmir Masjid Darussalam Pringwulung yang banyak memberikan bantuan kepada kami”, kata Siti Zubaidah Sya’bani.

Dalam pembukaan sanggar belajar tersebut dilakukan pemotongan tumpeng oleh ketua BSO IPA Mengajar yang diserahkan kepada Ketua Jurusan Pendidikan IPA UNY, Dr. Dadan Rosana, dilanjutkan penyerahan simbolik dari kepala Jurusan Pendidikan IPA kepada ketua takmir masjid Darussalam Pringwulung.

Dadan Rosana, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar pembukaan sanggar BSO IPA Mengajar Dusun Pringwulung menjadi awal munculnya sanggar lain diberbagai tempat.

 “Telah dibuka sanggar bimbingan belajar nonprofit BSO IPA Mengajar yang insyallah menjadi cikal bakal yang akan semakin melebar, dimana BSO ini dibentuk dengan inisiatif mahasiswa IPA sendiri tanpa campur tangan jurusan dan bahkan kebanyakan diluar pengurus HIMA”, jelas Dadan. (IPA/witono)