Kampus Mengajar merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa memberikan sumbangsih dalam bidang pendidikan. Sasaran mengajar dari program ini diperuntukan bagi sekolah dasar yang terakreditasi C atau di daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Salah satu mahasiswa UNY yang berkesempatan menjalani program tersebut adalah Ramzy Rais Priyambada dari prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Ilmu Keolahragaan. Dia ditempatkan di SDN Sadahayu 02 Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sekolah yang beralamat di Jalan Siluman nomor 01 RT 05 RW 03 Dusun Sadahayu, Kecamatan Majenang ini berada di lingkungan pegunungan yang asri dan hijau. Akses menuju sekolah yang naik turun khas jalan pegunungan tentunya membutuhkan keberanian agar aman melewatinya. Namun dibalik indah pemandangan dan asri pegunungan terdapat hal yang perlu disadari bahwa lingkungan tersebut dapat tiba-tiba mengancam keselamatan warga dan masyarakat sekitarnya, contohnya bencana alam. Semua hal harus dipersiapkan sedini mungkin untuk meminimalisasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Salah satu bencana alam yang sering terjadi yaitu gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi pada daerah pegunungan, dapat menjadikan hal serius lain seperti tanah longsor. Inilah yang mencetuskan Ramzy bersama para mahasiswa Kampus Mengajar di sekolah tersebut mengadakan program mitigasi bencana sekaligus cara menangani luka ringan. Pada kegiatan ini Ramzy dibantu Rakhmadhona Istifarah dan Desi Rahmawati dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto serta Nu’mah Fatchiyah Disiwi, Septi Candra Ningsih, dan Vina Amalia Rizky dari Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto.
Dalam kegiatan ini Ramzy memberikan materi dan praktik langsung tentang bagaimana cara menangani luka dampak bencana alam. “Materi yang diberikan saya sesuaikan dengan siswa sekolah dasar yaitu dimulai dari memperkenalkan alat-alat yang ada didalam kotak P3K serta pemberian penanganan luka ringan” katanya. Menurut warga Mantrijeron Yogyakarta tersebut sebagai mahasiswa PJKR hal tersebut menjadi momen yang tepat untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan pada saat kuliah untuk dibagikan kepada siswa-siswa. Dalam materi penanganan luka ringan ini Ramzy memberikan materi penjelasan tentang luka ringan seperti luka abrasi atau luka lecet, luka laserasi atau luka goresan, serta luka memar. Dalam pemberian materi tersebut Ramzy memberikan juga cara melakukan penanganannya dan melakukan praktik secara langsung dibantu oleh beberapa siswa sebagai model. Bagi Ramzy momen ini sangat tepat karena sedang mempelajari mata kuliah PPC ((Pencegahan dan Perawatan Cidera). Sedangkan kegiatan mitigasi bencana disampaikan oleh Rakhmadhona Istifarah yang menyampaikan bekal kepada siswa-siswa tentang apa itu bencana alam, gempa bumi dan longsor sekaligus faktor penyebabnya. Diharapkan dengan pengetahuan mitigas bencana ini para siswa dapat memahami dan ikut berpartisipasi untuk selalu siap siaga dan tanggap bencana. Disela-sela kegiatan pemaparan dilakukan simulasi menggunakan sirine yang mengharuskan siswa berlindung sesuai dengan arahan pada saat pemberian materi.
Kegiatan ini berlangsung menyenangkan, seluruh siswa nampak serius dan antusias mengikuti jalannya kegiatan dari awal sampai akhir. Harapannya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk seluruh siswa agar mau menjaga alam sekitarnya sebagai bagian dari pencegahan terjadinya bencana alam. Hal ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu. (Dedy)