MENJADI GURU PROFESIONAL DI ERA MILENIAL (ERA INDUSTRI 4.0)

MENJADI GURU PROFESIONAL DI ERA MILENIAL (ERA INDUSTRI 4.0)

Yang dimaksud guru profesional yaitu guru harus memiliki ciri antara lain: memiliki keahlian pada bidangnya, mempunyai tanggung jawab pada profesinya, memiliki rasa kesejawatan yang hubungannya diikat dalam organisasi profesi. Menjadi seorang guru hendaknya memiliki hal-hal yang membuat orang lain terpesona, bersikap yang membuat ramah dan nyaman apabila di dekatnya, mengusai teknologi yang selalu update informasi, menjalin interaktif antar keduanya saat berada di tengah-tengah siswa,  serta menjadikan siswa sebagai pusat aktivitas. Demikian Sutrisna Wibawa Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, menyampaikan sambutan dalam kegiatan Orientasi Mahasiswa  PPG Jabatan Tahab 4 dan Kemenag Tahun 2019, Rabu (04/09) di Gedung Performance Stage FBS UNY.

Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu ... dst

Lirik lagu berjudul Tanah Airku karangan Ibu Sud  yang dinyanyikan mengawali penyampaian materi kuliah umum oleh Rektor UNY diikuti oleh seluruh peserta orientasi. Beliau mengatakan ketika menyanyikan lagu tersebut, terasa bulu kuduk merinding menusuk sanubari sehingga menggugah kembali rasa nasionalisme sebagai bagian dari warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai bagian dari warga NKRI harus berbuat yang terbaik untuk negara, demikian juga sebagai guru harus menjadi guru yang profesional.

Lanjut Rektor, guru di era milenial familiar dengan sistem daring. Oleh karena itu guru di era milenial ini juga harus familiar dengan sistem daringGuru mempunyai tugas mengajar dan mendidik, mengajar dengan transfer of knowledge, sedangkan mendidik dengan transformation of values. Keduanya akan membentuk sikap dan perilaku. Menjadi guru harus selalu meningkatkan kompetensi profesinya, jangan hanya mengejar tunjangan sertifikasi belaka.

Setelah materi kuliah umum oleh Rektor yang berjudul Menjadi Guru Profesional di Era Milenial (Era Industri 4.0), dilanjutkan materi orientasi dengan tema Struktur Kurikulum dan Sistem Pembelajaran PPG Dalam Jabatan, dan Orientasi Administratif.

Secara umum Kegiatan yang juga dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Rektorat ini diikuti oleh  858  peserta, yang berasal dari 33 propinsi. Sebanyak 21 prodi yang diselenggarakan, yaitu prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Jawa, Seni Budaya, Manajemen Perkantoran, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, PJKR, Pendidikan IPS, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Biologi, Pendidikan Kimia, Pendidikan Matematika, Pendidikan Teknik Mesin, Tata Boga, Tata Busana, Teknik Bangunan,Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Komputer dan Informatika, dan Teknik Otomotif. Peserta PPG dalam jabatan tahap 4 ini harus mengikuti beberapa agenda yaitu daring, lapor diri, orientasi, workshop, PPL, UKMPPG, dan berakhir pada 4 November 2019. (Sdr).