Mainan Mekanikal Edukatif Dari Kayu Karya Mahasiswa UNY

Dragon cammer

Mainan mekanikal yang digerakkan secara manual maupun motor listrik saat ini sudah banyak diproduksi. Keberadaan mainan berbahan plastik tersebut kebanyakan diproduksi secara massal oleh pabrik dalam skala besar. Respon masyarakat terhadap mainan mekanikal edukatif (science toys) ini sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya pameran yang telah diperagakan di museum dan tempat-tempat hiburan di Indonesia, untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang fenomena fisika, mekanika, optik, listrik, magnet dan kimia. Namun jenis mainan mekanikal edukatif yang bisa menirukan gerakan manusia, hewan, dan mesin masih belum banyak diperagakan. Hal ini mendorong Ben Reza Awang menciptakan mainan mekanikal automata berbahan kayu dengan mengambil ide penciptaan dari film How To Train Your Dragon.

Mahasiswa prodi Pendidikan Kriya Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY tersebut menuturkan ketertarikannya untuk membuat mainan mekanikal ini adalah dari hobi dan pengalaman keseharian, dengan merancang dan membuat beberapa jenis miniatur, figure, mainan elektrik maupun mekanik manual yang dapat dinikmati.Pada film tersebut menampilkan spesies naga yang sangat unik, contoh yang paling populer adalah Toothless yang menjadi panutan oleh semua naga–naga di sekitar nya, selain itu spesies naga yang lain juga mempunyai bentuk, ukuran, kekuatan yang berbeda” ujar Ben Reza Awang, Jumat (15/3).

Mainan mekanikal edukatif ini menggunakan kayu balsa dan kayu jati Belanda serta finishing menggunakan cat akrilik, spary paint dan clear. Mainan yang dibuat menampilkan bentuk dan gerakan naga yang berbeda di setiap karya. Mainan ini dibuat dengan bentuk yang lebih sederhana, yang bisa bergerak dan mampu menghasilkan gerakan yang mirip naga, baik pada saat terbang ataupun aktivitas naga yang lain dan sudah mengacu pada konsep estetika desain. Sumber penggerak mainan mekanikal yang hanya satu dan berbentuk rotasi, tidak seperti robot dimana semua sendi memiliki putaran gear yang bisa dikendalikan, menunjukkan bahwa mekanisme kinematika yang digunakan bisa sederhana hingga sangat kompleks. Penikmat mainan ini dapat melihat bentuk naga yang unik, diiringi dengan perubahan gerakan yang dinamis pada mainan yang dihasilkan oleh mekanik perputaran dan rotasi yang ditimbulkan sehingga pemain mendapatkan edukasi gerakan kinetik yang dihasilkan.

Ben Reza Awang menjelaskan, teknik yang digunakan dalam proses penciptaan mainan mekanikal dragon ini adalah teknik ukir datar, teknik kerja bangku dan teknik scroll. Pembuatanya dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan pola dan kemudian dipotong dan dibentuk sesuai dengan pola utama. Selanjutnya adalah proses perakitan awal setelah semuanya sudah dipotong dan dihaluskan, lanjut ke tahap pewarnaan dan fhinising untuk memberikan karakter warna dan keindahan, lalu proses terakhir yaitu perakitan akhir yang dimana perakitan akhir juga menentukan keluesan karya saat dimainkan. Ada sepuluh karya yang dibuat diantaranya yaitu Pendragon, Toothless Dragon, Robo Dragon, Domino Dragon, Guardian Dragon, Rex Dragon, Baby Dragon, Dragon Squad, Turtle Dragon, dan Dragon Crammer. Kelebihan dari produk mainan yang dihasilkan adalah desain yang original, serta karya yang memiliki keindahan yang tercipta dari detail dan mekanikal itu sendiri. Dari segi ukuran, warna, bentuk dan sistem mekanik yang sederhana sudah disesuaikan dan dapat dinikmati oleh semua kalangan” tutupnya.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

Kategori Humas
MBKM
IKU
IKU 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak