Mahasiswa dari Nanyang Polytechnic (NYP) mengikuti program Overseas Education and Learning Programme (OELP) 2024 dengan mengunjungi Museum Pendidikan Indonesia untuk memahami sejarah pendidikan di Indonesia. Setelah itu, mereka berpartisipasi dalam serangkaian lokakarya yang bertujuan untuk memperdalam ilmu budaya Indonesia. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah lokakarya batik di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dilanjut dengan terapi olahraga tradisional Indonesia yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY belum lama ini.
Dalam lokakarya batik, mahasiswa NYP belajar tentang penggunaan pewarna alami untuk menciptakan batik yang indah dan ramah lingkungan. Mereka mendapatkan peluang untuk menerapkan ide kreatif dengan mempraktikkan teknik batik canting, yang melibatkan lilin (malam) ke kain ke dalam proses pembuatan batik. Selain itu, mahasiswa NYP juga belajar cara membatik jumputan dengan sistem mengikat kain mori menggunakan karet gelang. Di bawah bimbingan pengrajin berpengalaman, mereka belajar cara menciptakan motif batik canting dan batik jumputan serta mengeksplorasi penggunaan pewarna alami.
Melalui pengalaman ini, mahasiswa NYP memperoleh pengetahuan berharga mengenai batik dan menyadari pentingnya melestarikan seni batik sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Hasil karya batik yang mereka buat dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dan simbol dari harta budaya yang sangat berharga.
Kegiatan hari kedua diakhiri dengan lokakarya tentang terapi olahraga tradisional Indonesia yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY. Mahasiswa NYP mengikuti pemaparan materi tentang terapi olahraga tradisional Indonesia yang didampingi oleh praktisi berpengalaman dari FIKK UNY. Tidak hanya untuk mempelajari budaya Indonesia, tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa NYP mendapatkan pengalaman yang baru, memahami teori di balik setiap teknik terapi, dan menjelajahi berbagai gaya pijat.
Setelah pemaparan materi, mahasiswa NYP berkesempatan untuk mempraktikkan materi terapi yang sudah dipelajari secara bergantian. Menurut Rina Yuniana, M.Or, selaku dosen pada bidang terapi serta pendamping kegiatan, mahasiswa NYP cocok untuk mendapatkan fasilitas mempelajari terapi olahraga tradisional mengingat mereka dari bidang keperawatan. “Menurut saya, kegiatan ini cocok untuk mereka. Penting juga bagi perawat untuk mengetahui bagaimana cara memijat, apalagi dengan cara tradisional. Mereka sudah cukup baik melakukan pemijatan untuk pengalaman pertama mereka” kata Rina. Mahasiswa NYP antusias mengikuti kegiatan terapi olahraga tradisional Indonesia karena mereka tidak hanya belajar hal baru, tetapi juga mendapatkan relaksasi dari pijatan yang mereka praktikkan.
Kunjungan ke Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) mendapat apresiasi dari salah satu mahasiswa NYP bernama Aleeyah Farisya Binte Abdullah. “Saya senang bisa mengikuti kegiatan ini dan belajar cara memijat tradisional Indonesia. Kegiatannya seru, bisa bergantian memijat teman. Saya juga bisa rileks dengan musik syahdu yang menemani” ujarnya. Aleeyah juga menyampaikan bahwa dengan ketertarikannya untuk menjadi perawat, penting untuk mempelajari teknik-teknik terapi tertentu. “Saya memiliki passion untuk menjadi perawat, tentu teknik-teknik terapi, terutama tradisional, perlu saya ketahui. Ini menjadi ilmu baru bagi saya” tutup Aleeyah.
Kegiatan ini merupakan salah satu partisipasi UNY dalam tujuan pembangunan berkelanjutan bidang pendidikan dan kemitraan.