KUNJUNGAN STAF KHUSUS MENDIKBUD

KUNJUNGAN STAF KHUSUS MENDIKBUD

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ingin mendengar dari para pakar dan tokoh bagaimana bersama-sama memajukan pendidikan di Indonesia. Mendikbud percaya bahwa pendidikan adalah kunci transformasi di Indonesia. Oleh karena itu Mendikbud menugaskan saya tentang bagaimana mengembangkan profesi guru, mulai dari awal masuk hingga PPG. Demikian ungkap Staf Khusus Mendikbud Iwan Syahril dalam kunjungannya ke UNY, Jumat (8/11). Lebih lanjut Iwan Syahril mengatakan bahwa kunjungannya ke Yogyakarta salah satunya karena kota ini mempunyai ekosistem pendidikan yang sangat kuat. “Yogyakarta merupakan salah satu ekosistem terbaik untuk memajukan pendidikan guru di Indonesia” katanya. Menurut Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Sampoerna Jakarta tersebut di Yogyakarta ada LPMP, P4TK, LP2KS dan dia ditugaskan oleh Mendikbud untuk membuat semuanya terintegrasi dan bersinergi dalam gotong royong. Dipaparkan juga bahwa sesuai dengan visi Presiden yang berkonsentrasi pada sumber daya manusia unggul yang diterjemahkan oleh Mendikbud dengan analogi WhatsApp dimana pesan itu jangan hanya sent namun juga delivered. Delivered di sini diartikan sebagai student learning yaitu peningkatan kualitas siswa belajar di dalam kelas. Perguruan tinggi diberi kesempatan juga untuk berinovasi dan bergerak lebih fleksibel. Iwan Syahril juga memaparkan bahwa Nadiem Makarim juga akan fokus pada pendidikan dasar karena merupakan fondasi yang penting serta bagaimana kepala sekolah dan pengawas perlu terobosan supaya tidak terjebak dalam konsep administratif. Sambil memperkuat guru kepala sekolah juga diintervensi sehingga bisa menjadi katalisator di daerah.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan dalam dialog dengan Staf Khusus Mendikbud ini tidak hanya terfokus pada pendidikan profesi guru namun juga tentang pendidikan terutama menyangkut perguruan tinggi, pendidikan dasar dan menengah hingga TK dan PAUD. “Era digital ini menjadi konteks untuk pengembangan kedepan” kata Rektor. Dijelaskan bahwa dalam lima tahun ini UNY sudah mengedepankan layanan yang lebih baik berazas pemerataan dan peningkatan kualitas. Pada kesempatan ini Rektor menyampaikan usulan rekomendasi pendidikan dari UNY kepada Kemendikbud RI meliputi beberapa hal diantaranya penyelenggaraan PPG, kurikulum, peningkatan kualitas pendidik, sistem penjaminan mutu pendidikan dan kompetensi lulusan. Ketua Majelis Guru Besar UNY Suyanto menegaskan bahwa Mendikbud juga harus sukses dalam jangka pendek dan jangka panjang. “Kedepannya akan diperlukan kebutuhan pelatihan berbasis MGMP, karena organisasi sangat tahu kebutuhan para guru tersebut” kata Suyanto. Menurutnya ekosistem KKG dan MGMP juga harus disehatkan, misalnya dengan meng-create ekuivalensi beban mengajar karena beban guru adalah jam mengajar, sehingga bila jam mengajarnya kurang maka tunjangan profesinya tidak bisa dibayarkan.

Didampingi Adri Margono dari bagian Perencanaan Program dan Anggaran LPMP DIY,  Iwan Syahril memberi kesempatan pimpinan UNY untuk memberi masukan pada Mendikbud untuk menjalankan kementerian dengan lebih baik. Sekretaris eksekutif Rektor, Basikin menyarankan untuk diberi ruang mengadakan penelitian terkait program profesi guru yang bisa meningkatkan otonomi dan psikologi guru. Dekan FMIPA Ariswan menginginkan agar universitas dekat dengan sekolah termasuk dengan pengembangan profesinya. Sedangkan Staf Ahli Rektor Bidang Pemeringkatan Bruri Triyono menekankan tentang pendidikan vokasi dimana perlu untuk memisahkan PPG antara guru general dan guru vokasi, karena saat ini PPG-nya sama sehingga agak kesulitan untuk memberi tambahan ketrampilan teknologi. (Dedy)