Memasuki tahap lanjut usia (Lansia) dengan kondisi sehat pasti adalah keinginan semua orang. Kita menyadari bersama bahwa menjaga kesehatan lansia bukanlah hal yang mudah, mengingat kondisi biologis yang sudah lemah akan memberikan pegaruh terhadap eksistensi lansia. Prof. Dr. Cerika Rismayanthi, M.Or., Guru Besar Dalam Bidang Olahraga Kebugaran pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY, menjelaskan bahwa ada banyak perubahan atau proses penuaan yang dialami lansia diseluruh bagian tubuhnya.
“Perubahan itu antara lain, bahu membungkuk, perut membuncit, pinggul kendor, garis pinggang melebar, payudara kendor, bentuk mulut berubah karena sudah banyak gigi yang hilang, mata pudar, dan dagu berlipat,” kata Profesor Cerika Ketika ditemui di ruang kerjanya pada 29 Mei 2024.
Ia juga mengatakan lansia juga rentan terhadap berbagai keluhan fisik yang meliputi penurunan terhadap daya tahan kardiovaskuler, kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh.
Profesor Cerika yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan (AKA) serta sebagai dosen pada Prodi Ilmu Keolahragaan (IK) di FIKK UNY juga menjelaskan para lansia perlu menyadari bahwa pentingnya aktivitas fisik untuk memperlambat penuaan, namun disisi lain ada banyak kendala yang dialami lansia untuk tetap sehat, antara lain rendahnya kesadaran akan adanya hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan, interaksi dengan para professional di bidang Kesehatan, ekspektasi kondisi budaya dan sosial, dan kebutuhan lahan kosong untuk melakukan aktivitas fisik. Berikut beberapa kiat dari Profesor Cerika agar tetap terjaga kesehatannya.
Melakukan latihan aerobik, lansia direkomendasikan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari dalam seminggu. Kegiatan ini juga bisa dilakukan dalam bentuk berjalan, berkebun, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Latihan fleksibilitas melibatkan peregangan otot dan sendi. Peregangan dilakukan 3- 4 kali untuk masing- masing tarikan di pertahankan 10- 30 detik. Peregangan dilakukan terutama pada otot- otot besar.
Latihan Keseimbangan, ini dilakukan untuk mencegah lansia jatuh, latihan keseimbangan ini sebaiknya dilakukan 3 hari dalam seminggu. Kegiatan seperti berjalan, tai chi, dan latihan penguatan otot memperlihatkan perbaikan keseimbangan pada lansia.
Aktivitas fisik berbasis Streghtening dan Fungsional Exercise, model latihan ini berisi panduan meningkatkan Latihan fisik dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, keseimbangan, dan kemampuan menjalankan tugas sehari- hari. Latihan ini juga memberikan kesempatan bagi lansia untuk lebih berkreasi dan menjadi individu yang lebih aktif melalui kegiatan yang sederhana.
Lebih lanjut, Profesor Cerika mengatakan bahwa menjadi lansia bukan berarti membiarkan berbagai penyakit datang menghampiri, maka dari itu terapkan kiat- kiat menjaga kesehatan terutama melalui aktivitas fisik agar bisa tetap sehat, bugar, dan yang paling utama meningkatkan kemandirian lansia dalam beraktivitas fisik serta menguragi resiko jatuh maupun cedera.