Usia SD adalah usia emas dimana segala hal yang diterima peserta didik melalui berbagai aktivitas keseharian, termasuk pada saat di sekolah akan mengendap secara permanen sebagai bekal di masa dewasa dan masa tua nanti. Pendidikan karakter di SD disadari atau tidak sebenarnya telah dilaksanakan oleh semua sekolah, mengingat bahwa proses pendidikan yang terjadi di sekolah merupakan upaya membentuk karakter peserta didik. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter berfungsi membangun budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran dan kegiatan pengembangan peserta didik, memberdayakan seluruh sumber daya pendidikan. Bahkan, kepemimpinan kepala sekolah yang tepat mampu menggerakkan sekolah dalam mengembangkan nilai-nilai karakter, buka Indarti dalam ujian terbuka Disertasinya yang berjudul “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Kota Semarang”.
Oleh karena itu melalui penelitian ini Indarti dapat menemukan gaya kepemimpinan sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter, mendiskripsikan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter dan mendiskripsikan strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter. Dengan metode kombinasi (mixed method) dengan desain urutan penemuan (sequential exploratory), Indarti menemukan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter menerapkan gaya kepemimpinan kontingensi, yang memungkinkan kepala sekolah mengakomodasi adanya perbedaan di lingkungan sekolah dan menerapkan berbagai gaya kepemimpinan yang sesuai untuk situasi tertentu.
Indarti menemukan juga bahwa kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai kepala sekolah adalah keteladanan, keterbukaan dan keterlibatan, kemudian kemampuan berkomunikasi, kemampuan memotivasi kemampuan mengatasi konflik dan kemampuan menjelaskan tugas-tugas. Strategi yang perlu dikembangkan kepala sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter adalah desain program, implementasi program dan penilaian dan evaluasi program. Indarti menjelaskan dihadapan para penguji, hasil penelitian kualitatif diperkuat dan diperdalam dengan hasil penelitian kuantitatif yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah secara bersama-sama terhadap pelaksanaan pendidikan karakter. (ant)