Januar Widakdo lulusan S1 Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015 saat ini menjadi mahasiswa Ph.D tahun kedua di National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan. Januar kuliah di Department Graduate Institute of Applied Science and Technology dengan fokus riset yaitu Membrane advance Technology.
Januar menceritakan, saat kuliah S1 di FMIPA UNY, ia bukanlah mahasiswa yang paling pintar dibanding mahasiswa lainnya dikelas atau biasa-biasa saja dalam segi IPK. Saat itu lebih aktif berkegiatan diorganisasi yaitu UKM Marchingband Citra Derap Bahana UNY. Targetnya kuliah tidak hanya mendapatkan gelar, tetapi juga mendaptkan banyak pengalaman, dan nilai juga tidak terganggu pastinya. Januar menempuh studi studi S1hanya dalam waktu 3,8 tahun.
Januar mengungkapkan bahwa pengalaman kuliah di luar negeri seperti Taiwan sangatlah mengesankan. Disana bisa belajar tentang kemajuan teknologi, juga tentang culture mereka. Di Taiwan masih banyak orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris seperti pedagang atau pengemudi trasportasi umum, Sedangkan bahasa Inggris saya pas-pasan apalagi harus berbahasa mandarin, tapi waktu demi waktu saya sudah terbiasa dalam berbahasa dan berbicara disini.
“Tentang kuliah, disini benar-benar berjuang sendiri dengan bidang riset yang saya ambil benar-benar baru. Waktu S1 saya meneliti tentang nanopartikel, jadi spesifik ke nanotechnology. S2 saya meneliti tentang nanopartikel magnetic, dan S3 saya meneliti tetang membrane Technolgy. Sangat-sangat berbeda dan bidang keilmuan yang baru buat saya, dengan resiko yang tinggi juga menjadi PhD student. Tetapi sejalan dengan waktu yang sudah saya lewati, saya dapat belajar dan beradaptasi dengan cepat,” jelasnya.
Sistem perkuliahan di Taiwan ini menggunakan research and course. Jadi mahasiswa harus mengambil matakuliah dan harus melakukan riset untuk syarat kelulusan. Untuk S3, saya harus mengambil 18 sks dan juga 3 paper publish untuk syarat kelulusan. Dari segi proses perkuliahan, untuk international student seperti saya hanya disyaratkan untuk mengambil kelas dengan lecture berbahasa Inggris, jadi untuk yang belum bisa bahasa Mandarin tidak perlu takut. Untuk ases jurnal, buku, dan laboratorium disini sangat lengkap. Disini juga bisa melakukan eksperimen 24 jam, jadi sangat mudah untuk melalukan riset dan mengerjakan setiap tugas.
Disisi lain, Januar juga menjelaskan, Taiwan memiliki good public facility dan negaranya sangat ramah lingkungan. Untuk kendaraan umum semacam MRT, bus, dan U-bike dapat diakses dengan sangat mudah dan yang terpenting jauh dari kemacetan, jadi waktu tidak terbuang sia-sia. Taiwan juga memiliki sistem pembuangan sampah yang baik. Jadi untuk sampah disini harus dipisahkan sesuai kategori, makanan basah, organic ataupun anorganic. Kalau masalah makanan, dikampus saya sendiri (NTUST) disediakan khusus makanan halal dan vegetarian food, atau diluar kampus sekalipun jadi untuk muslim yang tinggal disini tidak perlu repot dan takut dengan masalah makan. Disini juga ada masjid yang sangat dekat dengan kampus, dan di NTUST pun disediakan 2 mushola untuk sholat, jadi Taiwan sangat mempunyai jiwa toleransi yang tinggi dengan berbagai agama. (witono)