Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) sepakat menjalin kerjsama dengan Politeknik Transportasi Darat (Politrada) Bali yang ditandai dengan pendatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dekan FT UNY, Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., dengan Direktur Politrada Bali, Bambang Wijonarko, baru-baru ini. Dengan pertimbangan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa pandemi Covid-19, maka penandatangan dokumen kerjasama dilakukan secara sirkuler atau desk to desk. Kerjasama ini juga dipayungi dengan Kesepakatan Bersama antara Rektor UNY dengan Direktur Politrada Bali.
Poltrada Bali dulunya dikenal dengan sebutan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Bali yang berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat.
Menurut Dekan FT UNY kerjasama ini menitikberatkan pada pengembangan teknologi otomotif sehingga yang banyak berperan dalam implementasi Kerjasama ini adalah dari Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. “Secara rinci, lingkup kerjasama ini adalah penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia di bidang teknologi otomotif, menyusun dan mengembangkan kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di bidang teknologi otomotif, serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang teknologi otomotif,” terangnya.
“Selain itu juga diharapkan terjadinya pertukaran data dan informasi terkait sumber daya manusia dalam usaha bersama-sama meningkatkan kualitas pembelajaran dibidang teknologi otomotif,” lanjut Herman.
Herman menjalaskan bahwa Perjanjian Kerjasama ini nantinya juga akan menjadi payung antara kedua belah dalam rangka percepatan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Ia berharap kerjasama ini juga akan saling memberikan masukan untuk perbaikan kualitas layanan akademik dan kemahasiswaan antar kedua belah pihak. “Setiap kampus dituntut untuk bersinergi dalam rangka saling memberikan input tentang nilai positif di masing-masing perguran tinggi agar dapat berkembang dan maju bersama,” ungkap Herman.
“Tantangan dunia pendidikan ke depan tentu akan semakin kompleks sehingga saran dan masukan termasuk dari sesama kalangan akademisi amat diperlukan untuk saling belajar demi perkembangan yang optimal,” tutup Dekan FT UNY. (hryo)