Dialog Kebangsaan dan Strategi Pencegahan Radikalisme Di Kalangan Mahasiswa

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Yogyakarta 2024 diisi dengan kuliah umum oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI). Prof. Dr. Irfan Idris, M.A. Kuliah umum yang diikuti oleh 10.825 mahasiswa baru UNY jenjang sarjana dan sarjana terapan ini mengusung tema ‘Kebangsaan dan Strategi Pencegahan Radikalisme di Kalangan Mahasiswa’ di GOR UNY, Selasa (6/8).

Dalam pemaparannya Prof. Irfan Idris menjelaskan tugas pokok BNPT berdasarkan UU No. 5 Tahun 2018 Pasal 43G, salah satunya ialah merumuskan, mengkoordinir, dan melaksanakan kebijakan, strategi, dan program nasional penanggulan terorisme di bidang kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. "Jangan sampai mahasiswa terjebak dalam paham radikalisme. Dimana kami memiliki dua strategi pendekatan utama untuk mengatasi hal ini, yaitu strategi soft approach dengan pencegahan dan perlindungan. Strategi hard approach melalui penegakan hukum," tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Irfan menyoroti pentingnya Peraturan Pemerintah No. 77/2019 tentang Pencegahan dan Perlindungan terhadap Penegak Hukum. Menurutnya, tren aksi terorisme di Indonesia menunjukkan penurunan, namun terdapat tiga hal yang harus diwaspadai, khususnya oleh para mahasiswa: peningkatan gerakan ideologi untuk memperkuat sel organisasi, penggalangan dana (fund raising), dan peningkatan radikalisasi pada target perempuan, anak, dan remaja. "Sekalipun secara kuantitas aksi terorisme menurun, kualitas aksi-aksi tersebut meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan aksi kontra terorisme yang kuat dan efektif di Indonesia," ujarnya. Prof. Irvan juga menekankan peran penting organisasi intra dan ekstra kampus dalam penanganan aksi terorisme. Kegiatan yang mengundang ahli-ahli di bidang pencegahan terorisme sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran publik (public awareness), keterlibatan komunitas (community engagement), ketahanan komunitas (community resilience), dan ketahanan nasional (national resilience).

Materi diakhiri dengan pesan dan harapan Prof. Irfan agar Mahasiswa tidak terpapar dengan paham-paham yang bertentangan dengan nilai dan jati diri pancasila serta 4 konsensus bangsa. “Mahasiswa harus memiliki tekad yang kuat untuk memerangi paham yang bertentangan dengan pancasila dan terus melakukan dialog kebangsaan agar terhindar dari radikalisme”, tutup Prof. Irfan.

Acara ini diakhiri dengan penyerahan simbolis mahasiswa pelopor pencegahan terorisme dari berbagai fakultas di UNY oleh Prof. Irvan sebagai wujud komitmen bersama dalam melawan radikalisme dan terorisme.

Penulis
Panji Nur Fitri Yanto & Bela Juliana
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus