Delegasi UNY Ikuti QS Higher Education Summit di Korea, Perkuat Kolaborasi Global dan Keberlanjutan Pendidikan

Delegasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengikuti kegiatan QS Higher Education Summit: Asia Pacific 2025 yang diselenggarakan di Korea University, Korea, pada 2–8 November 2025. Forum ini mengangkat tema “Advancing Generational Potential: Skills and Partnerships in the Asia Pacific” dan menjadi ajang kolaborasi internasional bagi pimpinan serta akademisi pendidikan tinggi dari seluruh dunia.

Delegasi UNY dipimpin oleh Prof. Soni Nopembri selaku Ketua Tim Pemeringkatan UNY. Turut hadir Prof. Mochamad Bruri Triyono, Prof. Anita Triastuti, dan Isti Yunita, Ph.D., yang semuanya merupakan anggota Tim Pemeringkatan QS UNY. Keempatnya hadir untuk memperkuat jejaring akademik, memperoleh pembaruan metodologi QS Ranking, serta menggali praktik terbaik dari universitas terkemuka dunia.

Dalam forum tersebut, delegasi UNY berpartisipasi aktif dalam berbagai sesi, termasuk Plenary and Leadership Dialogue yang menyoroti transformasi pendidikan tinggi di kawasan Asia Pasifik menuju future-ready universities. Universitas-universitas ternama seperti National University of Singapore (NUS), Kyoto University, dan University of Melbourne memaparkan strategi inovatif dalam digital learning dan cross-disciplinary innovation.

Menurut Prof. Soni Nopembri, pengalaman ini memberikan wawasan penting bagi UNY untuk memperkuat integrasi antara keterampilan vokasional, teknologi digital, dan pendidikan karakter, selaras dengan visi UNY sebagai universitas unggul berkelas dunia. “UNY dapat mengambil inspirasi dari praktik global ini untuk mengembangkan sistem pembelajaran berbasis AI dan immersive learning environment yang tetap berpusat pada nilai kemanusiaan,” ujarnya. Sementara itu, dalam Leadership Dialogue, UNY mencatat praktik kepemimpinan adaptif dari Hong Kong Polytechnic University dan Chulalongkorn University, yang relevan dengan pengembangan Technopreneurial Leadership Framework di UNY. Forum ini juga menekankan pentingnya sustainability integration dalam tata kelola universitas, dengan studi kasus dari Universiti Kebangsaan Malaysia dan RMIT University mengenai implementasi green campus dan inclusive learning policies.

Delegasi UNY juga mengikuti QS Ranking Workshop, yang memberikan pembaruan indikator terbaru seperti Employment Outcomes, International Research Network, dan Social Impact. Informasi ini menjadi dasar penyusunan strategi peningkatan reputasi global UNY, terutama di bidang riset, kolaborasi internasional, dan keberlanjutan institusi.

Di sela kegiatan, UNY menjalin diskusi akademik strategis dengan Seoul National University mengenai potensi joint research di bidang AI dan Biomedical Devices, peluang program double degree dan student mobility, serta pengembangan Vocational Teacher Training Program. Kolaborasi ini juga membuka peluang beasiswa MEXT Scholarship dan pertukaran dosen (visiting scholar exchange).

Dari hasil forum dan workshop, UNY merumuskan beberapa langkah strategis, antara lain integrasi indikator sustainability dalam Rencana Strategis UNY 2026–2030, pembentukan QS Task Force lintas unit (KUI, LPPM, Biro Perencanaan, dan fakultas) serta optimalisasi sistem data intelligence untuk mendukung QS Ranking submission.

Partisipasi UNY dalam QS Summit ini tidak hanya meningkatkan reputasi internasional universitas, tetapi juga menegaskan komitmen UNY terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Quality Education), SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals).

Kehadiran UNY dalam forum internasional bergengsi ini menjadi bukti nyata peran UNY sebagai duta diplomasi pendidikan Indonesia yang membawa semangat inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas bangsa.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus