Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Sleman menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta. Kegiatan penandatanganan naskah kerjasama dilaksanakan pada Jumat (8/4) di Hotel UNY oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. Ali Ghufron Mukti dengan Rektor UNY Prof. Sumaryanto dan Rektor UPN Prof. Dr. Mohammad Irhas Effendi. Menurut Ali Ghufron Mukti kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan pemangku kepentingan diantaranya universitas, karena disini tidak hanya ada dosen dan tenaga kependidikan namun juga ada mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. “Mahasiswa tersebut juga harus merasakan bagaimana menjadi peserta BPJS yang semakin bagus” kata Ali Ghufron. Menurutnya BPJS juga menggandeng universitas untuk kegiatan inovasi, riset dan publikasi. Bahkan BPJS juga memberikan tempat untuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk belajar berbagai bidang mulai ekonomi, administrasi, kesehatan atau olahraga.
Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM tersebut juga memaparkan bahwa BPJS sebagai Lembaga publik ditargetkan pada tahun 2024 memiliki peserta 98% dari seluruh penduduk Indonesia. Hal ini juga sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program JKN dimana Presiden RI menginstruksikan kepada 30 Kementerian dan Lembaga untuk mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk melakukan Optimalisasi program JKN.
Mantan Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SDID) Kemendikbudristek tersebut juga mengatakan bahwa pencitraan BPJS saat ini makin membaik dan tidak hanya mendapat penghargaan nasional namun juga internasional dengan didapatkannya Good Practice Award dari International Social Security Association (ISSA) yang beranggotakan 160 negara, dengan memperoleh 3 penghargaan dalam kategori Certificates of Merit with Special Mention, 11 penghargaan untuk Certificates of Merit, dan 3 penghargaan kategori Attestations.
Rektor UNY menyambut baik dan mengoptimalkan kerjasama ini bersinergi dengan UPN. “ Potensi UNY adalah dengan memiliki 1211 dosen, 918 tenaga kependidikan dan 37.000 mahasiswa” kata Sumaryanto. Sedangkan Rektor UPN menyebutkan bahwa UPN memiliki 1200 dosen dan tenaga kependidikan serta 17.000 mahasiswa. “Harapan kami kedepan bagi BPJS, selain akses layanan bagi dosen dan tenaga kependidikan juga ada akses bagi mahasiswa” kata Irhas Effendi. Dengan makin baiknya pencitraan BPJS maka diharapkan peserta BPJS makin percaya diri menggunakannya, karena inilah saat yang tepat bagi BPJS untuk melakukan repositioning brand untuk meminimalisasi kepercayaan konsumen pada asuransi kesehatan asing.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 ini mencakup perguruan tinggi melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Diinstruksikan agar memastikan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS aktif. Capaian kepesertaan JKN-KIS di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah mencapai 93,53% atau berjumlah 3.439.611 orang. Jumlah terbesar berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat atau biasa disebut sebagai segmen PBI-JK. Untuk terus meningkatkan cakupan kepesertaan, BPJS senantiasa menjalin sinergi dengan pemangku kepentingan. Kerjasama ini mewujudkan upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang kemitraan dan kesehatan.
Kerjasama yang terjalin antara BPJS Kesehatan dengan universitas tidak terbatas pada peningkatan cakupan kepesertaan. Secara luas, Kerjasama ini dilaksanakan sebagai upaya integrasi penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dengan Program JKN-KIS. Ruang lingkup Kerjasama yang disepakati meliputi peningkatan sinergi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka serta peningkatan kapasitas SDM, penyediaan tenaga ahli, seminar, lokakarya dan diskusi kelompok terarah. (Dedy)