STRATEGI PENERAPAN DOMAIN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Teknologi Pembelajaran (TP) dengan 5 domainnya merupakan bidang garapan yang berusaha membantu atau memberi fasilitas/kemudahan proses belajar manusia dengan cara memanfaatkan sumber-sumber belajar melalui fungsi pengembangan dan pengelolaan. Langkah-langkah strategis dan sistematis penerapan dan pemanfaatan TP untuk membantu menyempurnakan implementasi kurikulum 2013 adalah dengan cara sistematis mengikuti tahapan “disain, pengembangan/produksi, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi”.

Desain

Domain desain meliputi disain kurikulum dan sistem pempelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan alanisis karakteritik siswa. Dalam rangka implementasi Kurikulum 2013, Guru dan pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pengembangan dan implementasi kurikulum perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilan tentang berbagai model pengembangan kurikulum dan desain sistem pembelajaran. Tidak cukup Guru hanya dilatih membuat silabus dan RPP berdasar Permendikbud no. 65 Tahun 2013. Dengan pembekalan yang intensif, Guru akan memiliki pengalaman dalam merancang pesan-pesan pembelajaran yang efektif, mampu menganalisis karakteristik siswa yang meliputi gaya belajar, status ekonomi sosial, ketrampilan intelektual, vokasional, demografi, dsb. Dengan diperkenalkan banyak strategi pembelajaran, Guru dapat memilih strategi yang tepat dalam mengajar, bukan hanya strategi pembelajaran berbasis saintifik yang merupakan ciri khas Kurikulum 13. Belum tentu semua kompetensi dan materi pelajaran memerlukan pendekatan pembelajaran saintifik.  Dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan mengembangkan kurikulum berbasis kebutuhan siswa, tentu tidak akan ada matapelajaran yang terlewatkan untuk diajarkan. Sebagai contoh mata pelajaran TIK. (ICT). Dewasa ini dan pada masa yang akan datang ICT mutlak perlu, tetapi mengapa matapelajaran tersebut tidak ada dalam Kurikulum 13? Pengembangan kurikulum/materi pelajaran yang berisikan muatan ICT dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat baca ICT (ICT literate). Kurikulum dan materi tersebut diperlukan oleh siswa, guru/calon guru,  dan tenaga kependidikan lainnya. Perlu dikembangkan standar kompetensi  yang  diharapkan dikuasai baik oleh guru maupun siswa di bidang ICT. Perlu pengintegrasian ICT ke dalam kurikulum dan proses pendidikan atau proses belajar mengajar. Selain itu, dengan memahami prosedur pengembangan kurikulum dan pembelajaran secara sistematis tentu tidak akan sekaligus menerapkan Kurikulum 13 ke seluruh sekolah-sekolah di Indonesia sebelum diperoleh hasil ujicoba yang valid di sekolah-sekolah percontohan dalam jumlah terbatas.

 

Pengembangan

Domain pengembangan termasuk di dalamnya adalah produksi.  Kegiatan pengembangan meliputi pengembangan dan produksi media cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu (memadukan teknologi cetak, audiovisual, dan komputer). Khusus produksi media cetak berupa buku teks pelajaran, perlu diterapkan teknologi cetak yang inovatif sehingga hambatan keterlambatan pengadaan buku dapat diatasi, misalnya dengan menggunakan teknologi cetak jarak jauh. Sejalan dengan perkembangan TIK/ICT, implementasi Kurikulum 13 perlu didukung dengan pengembangan dan produksi perangkat lunak dan perangkat keras ICT.

Perangkat Lunak/Bahan:

  • Mengembangkan/memproduksi program ICT  berbasis komputer multimedia seperti hypermedia, interactive video, CD-ROM, DCD, VCD (Heinich, et al., 1996 : 257)
  • Mengembangkan prototype program  ICT
  • Mengoleksi program ICT dengan jalan membeli atau berlangganan
  • Mengadakan ujicoba/evaluasi penggunaan program ICT untuk pembelajaran.

 

Perangkat Keras/Alat

  • Identifikasi kriteria perangkat keras ICT yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
  • Meneliti rasio yang paling efektif tentang jumlah perangkat keras dan perangkat lunak dengan jumlah siswa dan guru.
  • Meneliti cara memasang (installing) peralatan ICT.
  • Mengembangkan kriteria pemilihan peralatan ICT
  • Mengupayakan dana yang cukup untuk pengadaan peralatan ICT.

 

Pemanfaatan

Domain pemanfaatan meliputi pemanfaatan media, penyebarluasan inovasi, implementasi dan pelembagaan, kebijakan dan pengaturan. Guru perlu dilatih secara intensif memanfaatkan  media dan sumber belajar  secara inovatif agar kegiatan pembelajaran siswa aktif, inovatif, efektif, efisien, dan menyenangkan (PAIKEM). Perlu kebijakan dan regulasi seperti pemberian insentif bagi guru yang dalam mengajarnya inovatif memanfaatkan ICT. Pada setiap sekolah perlu dibentuk lembaga ICT dalam menunjang implementasi Kurikulum13.

  • Mendirikan pusat-pusat ICT (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan dan Pembelajaran) pada berbagai tingkatan/wilayah: Perguruan Tinggi, Sekolah, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, dsb).
  • Memaksimalkan penggunaan pusat-pusat ICT yang ada untuk mengembangkan dan memroduksi program ICT.
  • Menjalin kerjasama antar instansi/lembaga yang terkait untuk mendapat dukungan (universitas, pusat ICT, dan sekolah).
  • Mengembangkan jaringan informasi (network) antar pengembang dan pengguna ICT baik lokal, regional, maupun internasional (menggunakan internet dan website).

 

Pengelolaan

Domain pengelolaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan informasi. Guru dan tenaga kependidikan yang terkait perlu mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam mengelola proyek, mengelola sumber belajar, mengelola sistem penyampaian dan mengelola informasi.

Guru dan tenaga kependidikan terkait perlu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di bidang pengelolaan, baik pengelolaan organisasi maupun pengelolaan personalia. Pengelolaan organisasi menyangkut pembentukan struktur organisasi atau tim dalam menangani suatu kegiatan/proyek,sedangkan pengelolaan personalia meliputi kegiatan reqruitment/pengangkatan, pelatihan, penempatan, promosi dan pemberhentian (terminating). Kegiatan pengelolaan juga menyngakut perencanaan (planning), pelaksanaann (executing), dan pengawasan/pengendalian (controlling). Dengan pembekalan yang mantab di bidang manajemen, Guru terlebih-lebhi Kepala Sekolah akan menjadi instructional manager yang handal.

 

Evaluasi

Domain evaluasi meliputi analisis masalah, pengukuran acuan kriteria, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif.  Masalah evaluasi pada dasarnya menyangkut penentuan prosedur dan instrumen dengan tujuan untuk memberikan judgement untuk keperluan berbagai jenis evaluasi, baik untuk keperluan evaluasi proses, evaluasi hasil, evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif, baik untuk pengukuran acuan kriteria, maupun pengukuran acuan norma. Terlebih penting menurut domain kelima TP, adalah analisis masalah (problems analysis and need analyisis). Guru dan tenaga kependidikan terkait perlu dilatih mengindentifikasi masalah atau kebutuhan secara sistematis, menjawab pertanyaan “apakah yang menjadi pokok masalah atau kebutuhan”, menemukan kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada sekarang.

 

Pidato Pelepasan Guru Besar Prof. Dr. Abdul Gafur Daniamiseno, M.Sc, 
Ruang Sidang Utama UNY, Rabu 17 Desember 2014

Prof. Dr. Abdul Gafur D., M.Sc
Prof. Dr. Abdul Gafur D., M.Sc