What is Human Being? Sebuah Refleksi Perjalanan Pemikiran

Pertanyaan “What is human being?” merupakan pertanyaan fundamental yang terus menjadi diskursus dalam ilmu pengetahuan maupun filsafat, karena hingga kini belum ada jawaban tunggal dan pasti yang bisa menggambarkan apa itu hakikat manusia di dunia. Perjalanan mengunjungi 27 negara, dan lebih dari 600 perguruan tinggi di berbagai belahan dunia, membawa Sato Yoji, Ketua Eurasia Foundation (from Asia) mencari hakikat tentang manusia.

Dalam kesempatan yang disampaikan pada mahasiswa peserta Eurasia Lecturer Series #Episode8, belum lama ini melalui Zoom Cloud Meeting, Sato Yoji mengawali pertanyaan dengan apa itu ego?; apa itu manusia?; apa itu hidup?; dan apa itu substansi manusia?. Pertanyaan tersebut menjadi dasar jawaban yang telah diformulasikan oleh Sato Yoji dari pengalaman dan refleksi filosofisnya, atas pertanyaan “What is human being?”. Menurut Sato Yoji, ego merupakan bagian dari diri manusia yang tidak muncul pada saat manusia lahir, melainkan muncul seiring dengan pertumbuhan manusia, baik secara fisik maupun sosial. Kepemilikan manusias terhadap sesuatu, seperti kepemilikan terhadap nama diri, keluarga, benda, menjadi awal munculnya ego manusia. Menurutnya, anak baru lahir tidak tidak memiliki bibit ego. Namum, ketika anak telah memiliki nama dan mulai sadar akan nama yang dimiliki, maka disitulah muncul ego dan the self.

Pertanyaan tersebut selalu dikaitkan dengan pemahaman mendalam mengenai unsur-unsur pembentuk manusia yakni fisik, psikis, maupun spiritual yang semuanya berkontribusi dalam membentuk tujuan dan makna hidup manusia. Dalam konteks ini, manusia tidak hanya dipandang sebagai individu rasional, tetapi juga sebagai makhluk yang secara terus-menerus berproses, bertransformasi, dan mencari jati diri melalui hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, pertanyaan tentang “apa itu manusia” tidak hanya bersifat teoretis, melainkan juga eksistensial, yang mendorong refleksi mendalam dan menjadi dasar dalam bertingkah laku (way of life) yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Penulis
Sasiana Gilar
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU