Fasilitasi Mahasiswa Daerah Dengan Beasiswa Indonesia Emas Daerah

1
min read
A- A+
read

Rapat APKASI

Universitas Negeri Yogyakarta menjadi tuan rumah Rapat Finalisasi Program Beasiswa Indonesia Emas Daerah yang digelar pada Selasa (2/4) di Ruang Sidang Utama Rektorat. Kegiatan ini menggandeng Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara.

Dewan Pembina APKASI Sokhiatullo Laoli, MM mengatakan mitra kerja APKASI dari PTN di Indonesia yang telah berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia daerah dengan mengalokasikan kuota masuk perguruan tinggi. “Harapannya tiap daerah dapat memaksimalkan kuota yang ada untuk mendukung pembangunan berkelanjutan” ujarnya. Mantan Bupati Nias tersebut menyebutkan bahwa selama ini masuk perguruan tinggi negeri adalah hal yang sulit bagi daerah, oleh karenanya APKASI memilih program ini dan merupakan pertama kali di Indonesia untuk bermitra dengan 14 perguruan tinggi negeri.  Menurutnya perguruan tinggi negeri memiliki peran sentral untuk mewujudkan SDM berkualitas yang akan berkontribusi dalam mendukung daya saing kesejahteraan masyarakat yang menunjukkan kaitan erat pendidikan dengan pembangunan SDM yang mempengaruhi sektor lain, sehingga APKASI berkomitmen menginisiasi program Beasiswa Indonesia Emas Daerah. Selama ini daerah masih menghadapi terbatasnya kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi di PTN berkualitas, padahal Pendidikan menempati posisi penting dalam mendukung pengembangan potensi di wilayah, dan program Beasiswa Indonesia Emas Daerah ini menjadi harapan baru dimana Pemerintah Daerah dapat menjadi fasilitator untuk merealisasikan inventasi jangka panjang dengan terbentuknya putra putri daerah yang berkompeten.

Mewakili Rektor, menurut Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Keuangan UNY Prof. Lantip Diat Prasojo kerjasama dengan APKASI melalui program Beasiswa Indonesia Emas ini dapat membantu mahasiswa yang masih membutuhkan dana untuk kelanjutan studi. Harapannya beasiswa ini dapat menyentuh pada masyarakat yang membutuhkan sehingga seleksinya tepat sasaran yang kedepannya bisa membangun Indonesia.

Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan Dr. Himmatul Hasanah menegaskan Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D) merupakan program kerjasama antara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Perguruan Tinggi Negeri, dan Pemerintah Daerah. “APKASI memandang perlunya kehadiran Pemerintah Kabupaten untuk menanggulangi masalah kesenjangan pendidikan tersebut dan perlunya mempersiapkan Generasi Emas 2045 dengan cara memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putri daerah” paparnya. Peran APKASI selama ini adalah menjembatani dialog antara perguruan tinggi negeri dan pemerintah kabupaten perihal kebutuhan pengembangan SDM masing-masing kabupaten. Selain itu juga menggandeng mitra yang kompeten yaitu Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) dalam hal mendesain program, melakukan kajian, dan sebagai pelaksana proses pendampingan, monitoring peningkatan mutu dan kualitas, evaluasi, dan pengembangan skill terhadap mahasiswa. Dosen FMIPA UNY tersebut menyatakan bahwa APKASI telah menggandeng 14 mitra perguruan tinggi negeri dengan skema BIE-D Reguler dan BIE-D RPL, dimana sebagai pilot project BIE-D RPL baru diselenggarakan di 4 PTN yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis: Dedy

Editor: Sudaryono

IKU
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat