Workshop Series Bimbingan Keempat (WSBK#4) dilaksanakan Selasa (27/5) di Ruang Abdullah Sigit Hall Fakultas Ilmu Pendidikan UNY dengan tema “Improve Value Lulusan Bidang Kependidikan - Instruktur dan Guru Masa Depan” diikuti secara luring dan daring. Sejumlah 251 peserta mengikuti secara luring dan daring sebanyak 329 peserta dengan total jumlah keseluruhan adalah 580 peserta dari berbagai fakultas baik dari mahasiswa aktif maupun alumni.
Workshop kali ini menghadirkan dua pembicara yakni Fajar Wahyu Nugroho, S.Psi yang merupakan Marketing manager dan Branding Consultant di PT Insiago Cahaya Digital Marketing. Serta, Hafidh Rifky Adiyatna, S.Si., M.B.A. yang merupakan Founder Brofesional by Youth Educational Centre sekaligus Dosen UPN Veteran Yogyakarta, dengan dimoderatori oleh Dr. Khusni Syauqi, M.Pd.
Sekretaris Direktorat Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr. Iis Prasetyo, MM dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini diadakan untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa segera mendapatkan pekerjaan setelah wisuda atau melanjutkan S2, dan pandai berwirausaha. Oleh karena itu, meskipun temanya mengenai pendidikan dan guru, kegiatan ini terbuka untuk mahasiswa dari seluruh fakultas di UNY.
“Pada awalnya kegiatan ini dirancang untuk wisudawan, namun kami merubah orientasi untuk ikut melibatkan mahasiswa sebagaimana saran dari BEM dengan tujuan memberikan gambaran karir bagi mahasiswa juga. “Kegiatan ini ditujukan agar sejak dini para mahasiswa mengetahui apa yang harus dilakukan saat kuliah, bukan berpikir di kuliah apa yang harus saya lakukan sehingga setelah lulus para mahasiswa mengetahui mereka akan kemana dan latihan atau belajar dengan siapa agar skillnya berkembang,” tambahnya.
Hafidh Rifky Adiyatna, S.Si., M.B.A.menyampaikan materi berjudul “Skill Set Guru dan Instruktur Masa Depan: Adaptif, Kreatif, dan Berdaya Saing” menurutnya di era saat ini seorang mahasiswa harus memiliki skill belajar yang cepat atau fast, FAST adalah singkatan dari Focus terhadap apa yang kita pelajari, Active dalam belajar baik sendiri maupun di kelas, Stay atau mood pastikan moodnya baik agar ilmu dapat mudah masuk, dan Teach mengajarkan kepada orang lain.
“Pernah viral sebuah pertanyaan dari seorang HRD yang bertanya mengenai berapa jumlah warung seblak, pertanyaan ini menimbulkan sebuah konflik perbedaan pendapat dan pada bertanya kepada saya, menurut saya itu adalah pertanyaan pemantik seorang HRD agar mengetahui bagaimana seorang pelamar menghadapi sebuah persoalan, jawaban itu lah yang akan menjadi pertimbangan. Saya berpesan teman-teman di UNY mampu menyelesaikan segala persoalan dengan baik dan runtut.” ucap Founder Brofessional.
Sementara itu, pembicara kedua Fajar Wahyu Nugroho, S.Psi. menyampaikan materi “Personal Branding dan Positioning Lulusan Kependidikan di Dunia Kerja Abad 21”. Ia menyampaikan bahwa personal branding memiliki peran penting dalam karir karena menjadi pembeda dari yang lain, membangun kredibilitas dan kepercayaan serta membuka peluang baru. “Terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan saat personal branding diantaranya kesadaran diri, bio profesional yang jelas, portofolio atau bukti karya, eksistensi online yang sehat dan positif, serta jaringan dan kolaborasi” tambah alumni Program Studi Psikologi.
Salah satu peserta kegiatan yakni Alfiana Ayu Hanifah, mengungkapkan alasan awal mengikuti kegiatan workshop ini adalah karena diajak oleh temannya. Namun, setelah mencari tahu lebih lanjut, ia tertarik karena tema kegiatan berkaitan erat dengan dunia karir. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan, Alfiana mengaku mendapatkan banyak manfaat dan wawasan baru, khususnya terkait pola pikir dalam menghadapi dunia kerja dan pentingnya membangun personal branding sejak dini. “Workshop bimbingan karier ini sangat seru, bermanfaat, dan memberikan gambaran yang jelas tentang arah karir kami di masa depan,” tutur mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika tersebut.