Seminar Kebangsaan dan Lokakarya MKWK 2025 Dorong Transformasi Pembelajaran Berbasis Proyek

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Seminar Kebangsaan dan Lokakarya Laporan Hasil Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) Berbasis Proyek 2025, Rabu (3/12/25) di Gedung Sugeng Mardiyono, Sekolah Pascasarjana UNY secara hybrid. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, yaitu Direktur Belmawa Dr. Beny Bandanadjaja, Dewan Pengarah BPIP Prof. Muhammad Amin Abdullah, dan akademisi UGM Dr. Arqom Kuswanjono, yang mengupas arah baru transformasi pembelajaran MKWK dalam konteks tantangan kebangsaan masa kini.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI Prof. Fauzan dalam pidato pembukaan menyatakan seminar kebangsaan dan lokakarya ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap kehidupan kebangsaan yang selama ini perlu terus dilakukan perbaikan untuk menuju tatanan kehidupan yang beradab dan bermartabat. “Forum ini merupakan salah satu wujud komitmen kita yang berada dalam ekosistem Pendidikan tinggi yang punya kontribusi dalam perbaikan tata kehidupan kebangsaan” paparnya.

Sedangkan Direktur Belmawa Dr. Beny Bandanadjaja dalam sambutannya menyampaikan bahwa penguatan MKWK memiliki posisi strategis dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan agenda Asta Cita, terutama dalam pembangunan karakter dan peningkatan kualitas SDM. Tahun 2025, program pengembangan model pembelajaran berbasis proyek diberikan kepada 40 perguruan tinggi di Indonesia, mendorong kolaborasi lintas mata kuliah untuk membahas isu penting seperti lingkungan, toleransi, antikorupsi, dan kearifan lokal. Ia berharap praktik baik ini terus diperluas dan diimplementasikan secara berkelanjutan oleh perguruan tinggi peserta.

Prof. Muhammad Amin Abdullah menegaskan bahwa transformasi pembelajaran MKWK harus mampu menjawab dinamika kontemporer, termasuk intoleransi, radikalisme, dan disrupsi ruang digital. Integrasi antarmata kuliah melalui pendekatan proyek dinilai efektif membentuk mahasiswa yang kritis, religius, toleran, dan memiliki karakter kebangsaan kuat. Ia menyebut bahwa pemahaman empat momen sejarah Pancasila—1 Juni, 22 Juni, 17 Agustus, dan 18 Agustus 1945—harus menjadi satu kesatuan nilai yang menuntun mahasiswa dalam bertindak.

Materi berikutnya disampaikan Dr. Arqom Kuswanjono yang memaparkan capaian program hibah Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek 2025. Dengan dukungan pendanaan hingga Rp 60 juta, program ini membantu perguruan tinggi memperkuat kelembagaan MKWK, menata regulasi, serta meningkatkan kapasitas dosen. Pendekatan project-based learning terbukti mendorong tumbuhnya karakter Pancasilais, kreativitas, kemampuan analitis, dan kolaborasi mahasiswa. Berbagai model pembelajaran inovatif telah lahir dari program ini, mulai dari modul pembelajaran hingga proyek sosial berbasis nilai Pancasila.

Pada sesi talkshow, tampil dosen UNY Dr. Fadhila Rachmadani, dosen Universitas Semarang Khoirudin, M.Eng serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Kirana Dwi Herwina dan mahasiswa Politeknik ATMI Surakarta Yosafat Irdi Adyana. Mereka menyampaikan implementasi model pembelajaran MKWK yang dikembangkan sejak 2024.

Rektor UNY Prof. Sumaryanto dalam pesannya menekankan bahwa transformasi pembelajaran MKWK adalah bagian penting dari komitmen UNY dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “UNY selalu mendukung inovasi pembelajaran yang berdampak. Melalui pendekatan proyek, mahasiswa belajar tidak hanya memahami nilai, tetapi juga mempraktikkannya dalam aksi yang relevan dengan kebutuhan bangsa,” kata Rektor.

Dalam kesempatan ini dilakukan presentasi oleh masing-masing perguruan tinggi penerima bantuan sekaligus diskusi dan tanya jawab. Pada akhir seminar diserahkan penghargaan Best Poster pada Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan dan penghargaan Best Video pada Politeknik ATMI Surakarta.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat