Pengukuhan 6 Guru Besar UNY di Awal Tahun 2025

Raut muka gembira nampak terpancar dari enam dosen UNY ini, karena pada Selasa (14/1) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY mereka dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, keenamnya adalah Prof. Dr. Sugito, M.A. dikukuhkan sebagai Guru Besar Ranting Ilmu Kepakaran Pendidikan Orang Dewasa pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Prof. Dr. Arif Rohman, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Ranting Ilmu Kepakaran Politik Kebijakan Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Prof. Dr. Zulfi Hendri, M.Sn. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Kepakaran Kurikulum Pembelajaran Seni Rupa pada Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Prof. Kismiantini, M.Si., Ph.D. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Kepakaran Pemodelan Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prof. Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd. dikukuhkan sebagai Guru Besa dalam Ranting Ilmu Kepakaran Ilmu Pendidikan Sejarah pada Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, serta Prof. Dr. Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes., IPU, ASEAN Eng dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Kepakaran Manajemen Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Fakultas Teknik.

Prof. Dr. Sugito, M.A. sebagai guru besar dalam bidang pendidikan orang dewasa, menyampaikan pidatonya dengan judul “Pembelajaran Transformatif Berbasis Mode Hyflex: Menjangkau yang Belum Terjangkau”. Model pembelajaran transformatif berbasis hyflex bertujuan untuk menjangkau aspek perkembangan pola pikir orang dewasa dan lapisan masyarakat yang berlum terjangkau dalam layanan pendidian. Pendekatan ini merupakan upaya untuk mewujudkan praksis pendidikan humanis yang menekankan pengembangan individu secara utuh dan pemerataan kesempatan pendidikan.

Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Arif Rohman, M.Si. menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Kepemimpinan Demokratis Kritis dalam Implementasi Kebijakan Tingkat Satuan Pendidikan Menuju Kualitas Unggul Berkeadilan.” Sebagai Implikasi teoritis, strategis, dan praktis amat penting diupayakan yang menjadi tanggungjawab bagi sang pemimpin di semua level dalam hirarkhi kepemimpinan secara kolektif sinergis organis, demi terwujudnya satuan pendidikan berkualitas unggul berkeadilan.

Sedangkan Prof. Dr. Zulfi Hendri, M.Sn dalam pidatonya dengan judul “Integrasi Humanisme dan Literasi Visual pada Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni Rupa di Perguruan Tinggi”, disampaikan bahwa mengintegrasikan humanisme dan literasi visual dalam pendidikan seni rupa di perguruan tinggi adalah langkah yang sangat strategis. Keduanya saling melengkapi dalam mencptakan pengalaman belajar yang lebih holistikk dan bermakna. Pendekatan humanistikk dalam pendidikan seni rupa memungkinkan mahasiswa untuk melihat seni sebagai bentuk ekspresi yang mencerminkan pengalaman kemanusiaan mereka, sementera literasi visual memberikan alat untuk memahami dan mengomunikasikan pesan pesan tersebut.

Urutan pidato berikutnya Prof. Kismiantini, M.Si., Ph.D.  menyampaikan dengan judul “Peran Pemodelan Statistika dalam Memahami Data PISA Indonesia,” Disampaikan dalam pidatonya bahwa di era big data pemodelan statistika memainkan peran yang sangat penting yaitu sebagai alat yang sangat kuat untu memahami berbagai jenis data. Suatu model statistikk dadpat menjelaskan pola-pola dalam data, menunjukkan hubungan antar variabel, hingga menjadi dasar penyusunan rekomendasi kebijakan.

Selanjutnya Prof. Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd. dalam pidato yang berjudul “Refleksi Tantangan, dan Masa Depan Pendidikan Sejarah dalam Membentuk Generasi Berpikir Kritis dan Berkarakter”. mengatakan bahwa transformasi pendidikan sejarah adalah tanggung jawab kita bersama para pendidik, peneliti, dan pemangku kebijakan. Dengan menghidupkan kembali sejarah, kita akan melahirkan generasi penerus bangsa yang bijaksana, berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah,” demikianlah kata Bung Karnoa. Oleh karena itu, tegas Prof Dyah, “Mari jadikan sejarah sebagai cermin masa lalu dan panduan masa depan, demi kemajuan bangsa dan peradaban dunia.”

Terakhir, menutup pidato pengukuhan adalah Prof. Dr. Ketut Ima Ismara, M.Pd., M.Kes., IPU, ASEAN Eng mengangkat tema “Integrasi CIPS (Climate, Intention & Performance of Safety) HARUS (Hazard, Analysis, Risk & Solution) sebagai Penguat Sistem Manajemen Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lembaga Pendidikan Vokasional.” Integrasi CIPS-HARUS dalam Sistem Manajemen Pendidikan K3 di lembaga pendidikan vokasional, bertujuan untuk membangun iklim akademik yang kondusif. Diharapkan limate ini mampu membangkitkan intensii yang kuat agar peserta didik memiliki performance K3. Cakupan K3 dalam PBM di lembaga pendidikan vokasional antara lain sampah, bencana alam, kebakaran, perkelahian, narkoba, alkohol dan kerusuhan massa, selain kecelakaan yang terjadi di bengkel, laboratorium atau tempat praktek kerja lainnya serta lalulintas di sekitar

Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO dalam pidatonya menyampaikan, “Sebagai best practice kalau itu, sekalipun setitik air di tengah lautan kalau itu kebaikan, kami akan sampaikan. Ayo giling golong manjing ajur ajer menyatu jayalah lembaganya sejahteralah warganya, itulah tagline UNY. Kami berharap kepada 6 guru besar jangan lengah implementasikan ilmu itu kelakone kanthi laku. Implementasikan ilmu-ilmu sehingga berguna baik untuk panjenengan, keluarga, departemen, fakultas, dan Universitas Negeri Yogyakarta.”

Penulis
Sudaryono
Editor
Prasetyo Noviriyanto
Kategori Humas
IKU