Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (FIPP UNY) pada Selasa, 26 November 2024 menyelenggarakan kegiatan “Pencanangan Komunitas Sahabat Yogya Anti Bullying (KOSAYO AB)” bertempat di Gedung Abdullah Sigit lantai 3 FIPP. Hadir pada acara kali ini yaitu Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si. (Ketua Tim Komunitas Sahabat Yogya Anti Bullying), Budi Santosa Asrori, S.E., M.Si. (Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Prof. Dr. Suwarno, M.Pd., (Dewan Pendidikan DIY), Dr. Hajar Pamadhi, M.A. (Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta), serta Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd (Dekan FIPP), para Wakil Dekan FIPP, para dosen dari Kebijakan Pendidikan (KP), serta perwakilan guru dan siswa dari 10 SMP Mitra. Hadir juga Wakil Ketua KOSAYO AB, yaitu Dr. Ariefa Efianingrum, M.Si dan Hasyim, S.IP, M.Acc serta Sekretaris yaitu Dr. Shely Cathrin, M.Phil dan Maryani, M.A, serta jajaran pengurus KOSAYO AB lainnya.
Sekedar informasi, bahwa KOSAYO AB adalah sebuah komunitas yang beruapaya untuk mencegah dan mengurangi kasus bullying melalui berbagi pendekatan, seperti platform digital sebagai sarana edukasi anti bullying, kegiatan sosialisasi tentang pencegahan bullying dan kampanye anti bullying yang melibatkan berbagai pihak. Selain itu komunitas ini juga bertujuan untuk melibatkan sebanyak mungkin sekolah, siswa, dan masyarakat untuk bersama-sama menjadi motor penggerak dalam mencegah bullying di lingkungan sekolah dan masyarakat serta meningkatkan kesadaran tentang bahaya serta dampak buruk perilaku bullying terhadap korban, memperkuat karakter dan akhlak mulia guna mebentuk generasi bangsa Indonesia yang berintegeritas dan berbudi luhur. Komunitas ini diharapkan bermanfaat sebagai wadah kolaborasi bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman tanpa bullying.
Dalam kegiatan pencanangan ini juga dilaksanakan penandatanganan naskah kerja sama antara FIPP (Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd) dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta (Budi Santosa Asrori, S.E.,M.Si). Dalam sambutannya, Professor Farida Hanum selaku Ketua KOSAYO AB menjelaskan bahwa sejak 2004 KOSAYO AB sudah mempunyai 4 kanal media sosial yang sudah bisa diisi konten oleh masyarakat luas guna menyosialisasikan gerakan anti bullying.
Budi Santosa Asrori selaku Kadin Pendidikan Pemuda dan olahraga Kota Yogyakarta mengatakan bahwa bullying menjadi permasalahan utama di DIY karena status DIY sebagi kota pelajar, dimana sebagian besar penduduk DIY adalah generasi muda yang notabene adalah pelajar yang rentan melakukan dan terkena bullying di lingkungannya. “Besar harapan dengan adanya pencanangan komunitas ini, semua sekolah yang ada DIY bisa mendapat wadah serta pencerahan untuk melindungi siswanya dari bullying, “ ujar Budi Santosa.
Profesor Suwarno yang hadir mewakili Ketua Dewan Pendidikan DIY menjelaskan harapannya dengan adanya komunitas ini bisa mengikis habis bullying yang ada di DIY.
“Dewan Pendidikan DIY menyambut baik pencanangan komunitas ini dan siap mendukung agar bisa berfungsi maksimal,” kata Profesor Suwarna.
Hajar Pamadhi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pendidikan memaparkan bahwa pihaknya selain bekerja sama dengan seluruh SMP yang ada di wilayah DIY, juga rutin melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian guna bersama mengatasi berbagi macam masalah kenakalan remaja seperti klitih dan juga bullying. Senada dengan Budi Santosa, Hajar Pamadhi juga mengatakan bahwa bullying banyak terjadi di wilayah DIY mengingat DIY sebagai kota pelajar. “Pada tahun 2030 diperkirakan jumlah anak muda atau yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan gen Z akan bertambah signifikan sehingga jumlahnya mencapai 44%,” tambah Hajar Pamadhi.
Dekan FIPP, Profesor Nurtanio Agus mengatakan bahwa pentingnya meningkatkan hard skill dan soft skill generasi muda agar menjadi generasi yang berkualitas sehingga siap untuk terjun langsung di masyarakat. Ia juga menjelaskan bahwa para orang tua dan guru harus memahami bahwa cara mengasuh generasi zaman sekarang tentu berbeda dengan zaman dulu. “Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan memahami pola asuh yang tepat untuk generasi muda zaman sekarang,” tutup Profesor Nurtanio.