MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TIGA DIMENSI

Bagi siswa sekolah dasar pembelajaran tidak cukup hanya dari paparan guru di depan kelas. Dalam usia yang relatif muda, anak-anak memerlukan media pembelajaran agar dapat lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan. Termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk itu mahasiswa PGSD UNY membuat media pembelajaran berupa permainan ular tangga tiga dimensi untuk memberikan materi tentang hak dan kewajiban. Mereka adalah Salsabila Putri Isnaeni, Hanin Nur Nadiyah, Bintang Rahma Yudha Gatot dan Lilik Windayani.

Menurut Salsabila Putri Isnaeni media ini diberi nama ‘Kue Ular Bertingkat’untuk memberi pelajaran hak dan kewajiban siswa dalam kehidupan sehari-hari. “Media ini dikemas dengan tampilan baru yaitu dengan bentuk ular tangga tiga dimensi sehingga dapat menambah daya tarik dalam pembelajaran hak dan kewajiban siswa terhadap penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari” kata Salsabila. Selain itu media ini diharapkan dapat membantu pendidik dalam menyampaikan materi hak dan kewajiban siswa terhadap penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari. Hanin Nur Nadiyah menambahkan, media ini berupa permainan ular tangga yang dimodifikasi untuk kegiatan pembelajaran hak dan kewajiban siswa terhadap penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam kurikulum kelas IV semester I dengan tema ‘Selalu Berhemat Energi’.

Cara pembuatan media dijelaskan oleh Bintang Rahma Yudha Gatot. “Media ini terbuat dari kardus” katanya. Cara membuatnya pertama membuat tiga pola dengan ukuran yang berbeda untuk dijadikan alas kemudian dipotong, kemudian membuat dinding sebagai pembatas tiap lapisan dengan menyesuaikan keliling pola yang telah dibuat. Tempelkan dinding pada masing-masing pola. Susun area ular tangga bertingkat dari yang paling besar hingga terkecil sehingga menyerupai kue dan diberi warna. Lalu membuat point angka1-50 dari kertas dengan 2 warna.Warna untuk membedakan angka genap dan ganjil. Buat pola persegi panjang hitam untuk menghubungkan angka, juga dibuat tabung kecil setinggi ukuran dinding area ular tangga, untuk menghubungkan lapisan bawah dan lapisan atas menggunakan kertas karton. Tempelkan angka dengan mengurutkan dari nomor terkecil hingga terbesar dan tempelkan pola persegi panjang hitam pada setiap layer tangga.  Kemudian, membuat 3 tangga dari stik eskrim dengan ketinggian yang berbeda dan bentuk ular berjumlah 3 ekor dengan ukuran panjang yang berbeda. Tempelkan tangga dan ular pada layer yang diinginkan. Langkah terakhir, buat bendera kecll berbentuk segitiga dengan tiangnya tusuk sate dan tancapkan pada angka terakhir sebagai tanda finish.

Lilik Windayani mengatakan cara bermain ular tangga ini dilakukan seperti bermain ular tangga pada umumnya. Pertama pemain melempar dadu dan diberi kesempatan untuk mengambil kartu pada setlap titik. Pemain menglkuti perintah pada kartu yang disediakan. Jlka pemain tidak bisa melaksanakan perlntah pemain tldak diperbolehkan bermain satu putaran. Selebihnya bermain seperti ular tangga pada umumnya, jika bertemu tangga pemain berhak naik dan bila bertemu ular harus turun. “Kelebihan media ini adalah menarik perhatian siswa dengan bentuk tiga dimensi, membantu siswa dalam memahami materi, melatih kognitif siswa saat mendapat tantangan dan ramah lingkungan” tutup Lilik. (Dedy)