Mahasiswa KKN UNY Ajarkan Sport Massage Bagi Warga Wagir Lor

Praktik sport massage

Mahasiswa KKNM UNY Dusun Pucuk, Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Ponorogo mengajarkan sport massage bagi warga setempat. Mereka adalah Harlambang Saputra, Indi Rachmadani, Radi Anandito Ryan Suryadi, Ema Harummi Pratiwi, Atika Rahma Fauzia, Adam Fedayeen, Azkiya Roja Ana Dewi, Yoga Handriawan, Rayhan Irfan Fajri dan Muhammad Ardidarma Ibrahim.

Menurut Ketua KKNM 16545 Wagir Lor Yoga Handriawan kegiatan ini dilaksanakan karena momen memperingati HUT RI dimana banyak dilakukan aktivitas olahraga seperti volley maka mahasiswa KKN UNY mengedukasi warga tentang pentingnya sport massage dengan penanggungjawab kegiatan Ema Harummi Pratiwi dan Radi Anandito Ryan Suryadi.

Ema Harummi Pratiwi menjelaskan sport massage adalah sebuah rangkaian teknik/cara memijat khusus yang ditujukan untuk keperluan seorang atlet atau olahragawan. Cara pemijatan dengan menggunakan tangan yang dipijatkan pada otot tubuh dengan teknik manipulasi untuk mengutamakan kelancaran peredaran darah dan cairan dalam tubuh. “Walaupun demikian tidak hanya bagi olahragawan namun juga bisa bagi masyarakat umum” kata Ema, Minggu (15/9). Tujuannya untuk melancarkan peredaran darah dan limfe, merangsang persarafan, terutama saraf tepi (perifer), menurunkan ketegangan otot, meningkatkan fleksibilitas otot serta recovery dan mempersiapkan otot.

Mahasiswa prodi Ilmu Keolahragaan FIKK UNY tersebut mengungkapkan indikator perlunya sport massage manakala merasa kelelahan, ada gangguan tidur, pasca operasi atau terjadi cedera sub-akut dan kronis. Namun sport massage tidak boleh dilakukan apabila sedang demam, mengalami luka, infeksi atau fraktur.

Radi Anandito Ryan Suryadi mengatakan sport massage meliputi bagian tubuh yaitu tungkai atas, tungkai bawah, kaki, punggung, gluteous, punggung atas, punggung kaki, lengan, telapak dan jari tangan, dada, perut dan kepala dengan posisi tengkurap atau terlentang. “Teknik pijatnya memakai effleurage, petrissage, shaking, tapotement dan friction” kata Radi. Effleurage merupakan gerakan dasar yang harus bisa dikuasai oleh terapis. Effleurage merupakan gerakan mengusap dengan atau tanpa tekanan sesuai peredaran darah menuju jantung. Terdapat tiga jenis gerakan effleurage, yaitu palm stroking yang merupakan gerakan luncur telapak, thumb stroking merupakan gerakan luncur menggunakan ibu jari, serta finger stroking yang merupakan gerakan menggunakan jari-jari.

Sedangkan Petrisage ialah gerakan mencubit atau meremas daerah yang berotot tebal ataupun lemak. Teknik menggunakan gerakan ini pun meliputi teknik zig zag, kneading, pulling/picking up, dan cris-cros. Tapotage adalah gerakan yang merangsang jaringan otot dan dilakukan dengan kedua tangan secara bergantian seperti menepuk. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hentakan ringan dengan tangan sehingga tujuan pijatan adalah untuk memberi klien sensasi rangsangan daripada rasa sakit. Tekniknya bisa berupa hacking, pounding, dan clapping. Shaking therapy adalah terapi yang melibatkan gerakan tubuh atau mengguncangkan tubuh untuk melepasakan ketegangan dan stress. Gerakan dasar pijat lainnya adalah friction. Gerakan friction merupakan gerakan melingkar kecil secara berulang dengan penekanan pada daerah tertentu. Penerapan teknik ini biasanya pada sebagian tubuh kecuali di bagian perut.

Warga setempat merasa senang dan terbantu dengan informasi sport massage ini. Selain memberi edukasi mahasiswa KKN UNY juga melakukan sharing dengan pemijat sekitar posko KKN. Salah satu warga, Bintoro menyarankan agar ilmu ini juga diberikan pada warga yang sudah punya skill memijat agar lebih mumpuni dalam bidangnya. Para pemain volley juga menyatakan minatnya belajar sport massage.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus